Perusahaan Pelayaran Dunia Berlomba Gaet Perwira dari STIP

  • Oleh :

Kamis, 01/Mei/2014 14:48 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Sebagian besar almuni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), segera bekerja di perusahaan pelayaran kelas dunia. Korporasi logistik dari Eropa, Asia dan Amerika mengakui andalnya perwira lulusan sekolah pelayaran di Marunda, Jakarta Utara, tersebut.Demikian rangkuman dari pernyataan Ketua Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) Capt. Bobby R Mamahit dan Ketua STIP Capt. Rudiana Mukhlis saat diinterview terpisah oleh beritatrans.com, Kamis (1/5/2014).Menurut Bobby R Mamahit, saat ini sudah terdapat 7.772 perwira dihasilkan sekolah, yang sebelumnya bernama AIP serta Pendidikan dan Latihan Ahli Pelayaran tersebut. Rinciannya, 3.346 jurusan natutika, 2.974 teknika, 1.346 ketatalaksanaan dan 106 elektro."Sebagian besar perwira tersebut bekerja di kapal besar seperti kargo, tanker dan kapal pesiar. Hanya sedikit yang bekerja di tugboat seperti di perusahaan offshore. Kapal-kapal itu milik perusahaan asing. Sisanya yang bekerja di perusahaan nasional," cetusnya.Pelayaran asing amat meminati pelaut Indonesia, termasuk lulusan STIP, dia mengutarakan karena terkenal tangguh, profesional dan andal bekerja dalam tim. Pada banyak hal, mereka bahkan memiliki nilai lebih ketimbang pelaut dari negara lain. Nilai itu antara lain mau lebih banyak belajar untuk memperluas keterampilan yang dibutuhkan di kapal."Pada sisi lain, keberadaan pelaut Indonesia itu mengisi kekosongan supply pelaut dunia karena merosotnya minat orang Eropa, Jepang dan Amerika untuk bekerja di kapal. Mereka lebih memilih bekerja di darat," tuturnya.taruna stipKONTRAKHal senada dikemukakan Ketua STIP Rudiana Mukhlis. Menurut Rudiana, perusahaan pelayaran yang selama ini menyerap tenaga ahli lulusan STIP antara lain Teekay, Equinox, Anthony Feeder, Hanjin, Altus Anglo, Maerk Line, Raflesship, NYK, Wintermar, Thome Ship, Johs Larsen, MOL dan Soechi.Sedangkan perusahaan nasional yang merekrut perwira STIP, dia mengungkapkan antara lain Humpuss, Andhika, Pertamina, Baruna Adiprasetya, Tempuran Mas, Tanto Intim Lines dan Pusri. "Perwira ini bekerja di kapal kargo dan kontainer. Sebagian menjadi nakhoda, sebagian lagi menjadi kepala kamar mesin," tuturnya.Rudiana juga mengutarakan perwira lulusan STIP semakin diminati perusahaan asing, dibuktikan banyaknya permintaan langsung ke STIP. "Sedikitnya 10 perusahaan pelayarana asing mengikat kontrak dengan taruna, seperti MOL, NYK, Hanjin dan Anthony Feeder. Mereka berlomba mendapatkan lulusan STIP," jelasnya.Perusahaan antara lain dari Jepang, Belanda dan Korea itu membayari seluruh kebutuhan taruna selama belajar di STIP. Bahkan, sebagian di antaranya sudah digaji. "Namun begitu lulus, taruna wajib bekerja di kapal mereka. Gajinya gede-gede dan dalam mata uang dolar AS," cetusnya.Dengan bekerja di perusahaan asing, dia mengutarakan maka pelaut memang menjadi bagian dari penghasil devisa buat negara. "Dan mereka bangga menjadi bagian dari komponen bangsa yang amat bermanfaat buat negara," pungkas Rudiana. (leny/aw).