Djoko: Industri Pariwisata Mendesak Dikembangkan di Kepulauan Anambas

  • Oleh : an

Rabu, 13/Sep/2017 06:20 WIB


JAKARTA (Beritatrans.com) Pengembangan potensi ekonomi dan masyarakat di sekitar Bandara Letung, Kepulauan Anambas seharusnya hanya berhenti di sektor bandara dan maskapai. Pemerintah termasuk Pemda, perlu mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal masyarakat.Potensi ekonomi yang bisa dikembangkan segera di Letung dan Natuna adalah sektor pariwisata. Selain itu juga industri perikanan yang juga perlu digarap maksimal agar mampu menyejahterakan warga di perbatasan NKRI ini, kata Kepala Lab Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang Djoko Setijowarno. ST, MT kepada Beritatrans.com di Jakata, Rabu (13/9/2017).Untuk membangun industri pariwisata di daerah Letung, Natuna, perlu dibangun infrastruktur termasuk angkutan lanjutan dari Letung ke objek wisata terdekat.Menuju pusat pemerintahan (Kota Tarempa di Pulau Siantan), memerlukan layanan konektivitas transportasi yang berkelanjutan. Jalur darat dan air masih harus disiapkan dengan benar, jelas Djoko. Akademisi senior ini menambahkan, untuk kapal penyeberangan diupayakan maksimal satu jam perjalanan. Jarak Pulau Jemaja dan Pulau Siantan 45 mil.Menjadi kerja cerdas bagi Pemda setempat untuk lebih mengenalkan Kepulauan Anambas ke mancanegara lebih gencar lagi. Kepulauan Anambas, Letung dan Natuna pada umumnya mempunyai potensi ekonomi dan pariwisata yang cukup menjanjikan.Kembangkan 3TKelak, jika sudah selesai dibangun akhir tahun ini, dapat dilakukan skenario rute penerbangan Batam-Anambas-Natuna atau Tanjungpinang-Anambas-Natuna. Pesawat yang digunakan bisa jenis ATR yang berkapasitas 70 seat. Penerbangan tersebut bisa tak perlu disubsidi lagi jika sudah banyak penggunanya, terang Djoko.Pembangunan infrastruktur transportasi di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) mulai menampakkan wujudnya. Salah satunya adalah pembangunan Bandara Letung, di Kepulauan Anambas ini. Tapi masih peru didukung seluruh komponen bangsa teremasuk Pemda, maskapai dan industri pariwisata, tegas Djoko.(helmi)