JAKARTA (beritatrans.com) Perencanaan dan pembangunan secara terpadu terhadap sarana dan prasarana sektor transportasi perlu dikakukan agar implementasi rencana pengembangan sistem transportasi multimoda dapat berjalan dan tepat sasaran, yakni terciptanya konektivitas antar berbagai jaringan dan moda transportasi di Indonesia.Regulasi tentang sistem transportasi multimoda sebetulnya sudah. Tinggal bagaimana mengimplementasikan kebijakan pemerintah tersebut dengan menggunakan perencanaan dan pembangunannya secara terpadu, kata Staf Ahli Bidang Logistik dan Multimoda Kementeria Perhubungan Sugiharjo kepada beritatrans.com di Jakara, hari ini.Sugiharjo mengatakan, tanpa perencanaan yang terpadu dan ditindaklanjuti dengan pembangunan yang juga terpadu, maka sistem transportasi di Indonesia akan selalu seperti sekarang yaitu parsial. Antarmoda transportasi tidak saling terkoneksi, sehingga ketika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti jalan raya terputus, gangguang perjalanan kereta api, pelayaran, penyeberangan, dan penerbangan, maka pergerakan penumpang dan barang menjadi turut terganggu.Contoh yang sederhana adalah sempat terputusnya jalur pantura akibat jembatan Comal di Pekalongan, Jawa Tengah amblas beberapa hari lalu. Dampaknya sangat signifikan. Pergerakan orang dan barang ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi tersendat dan menimbulkan kemacetan luar biasa, tuturnya. (aliy)