Kegiatan dari bagian gerakan `Bekasi Kota Ayo Bermasker` ini juga berlangsung di beberapa titik tempat keramaian yang ada di Kota Bekasi. Selain menyampaikan imbauan protokol, juga dibagikan masker bagi pelanggar di lokasi.
Di bawah komando Sigit, Bareskrim banyak mengungkap sejumlah kasus besar yang menyedot perhatian publik. Tak hanya itu, pembenahan internal juga terus digalakkan di tubuh reserse tersebut.
AKBP Hafidh S Herlambang mengatakan, kasus Upal itu terbongkar berawal dari penangkapan tersangka inisial D, 18 tahun di Desa Cikawung, Blok Ciwado, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, selanjutnya dilakukan pengembangan dan menangkap 4 tersangka lainnya.
"Iya ini hari kedua kami melakukan pencarian, sejak kemarin sore sesaat kami mendapat informasi terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air diantara Pulau Laki dan Pulau Lancang kami langsung melakukan pencarian. Kami juga perintahkan langsung agar jajaran Polsek, Pospol dan Bhabinkamtibmas bersama warga untuk melakukan penyisiran dengan sarana dan prasarana yang ada,"tutur AKBP Eko Wahyu.
Dalam Operasi Yustisi kali ini dilakukan melalui cara membagikan masker, karena dinilai lebih efektif guna mencegah Covid-19. Turut serta dalam kegiatan itu 5 personel Polsek Sukagumiwang jajaran Polres Indramayu, 2 personel Koramil serta 4 personel Satpol PP.
Kapolres Indramayu AKBP Hafidh S Herlambang melalui Kasat Narkoba Polres Indramayu AKP Heri Nurcahyo, mengatakan, penangkapan berawal adanya informasi dari warga dan dilakukan penyelidikan hingga diperoleh informasi yang akurat untuk penggerebekan.
“Saya memutuskan selama kepemimpinan saya disini untuk melanjutkan program-program beliau, tentunya akan kami terus laksanakan. Pada intinya pesan Pak Kapolda Metro Jaya Pak Fadil Imran adalah sederhana saja dalam melaksanakan tugas ini yang penting yang pertama yang paling utama adalah aman,” Tegas AKBP Eko.
Pada saat dilakukan penindakan, aparat gabungan berhasil mengamankan Paulus Tebay beserta barang bukti amunisi kaliber 9 mm sebanyak 20 butir dan uang tunai sebesar Rp1,110 juta, sedangkan Naftali Tipagau berhasil melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Anak-anak punk ini ditengarai sering meresahkan para pengguna jalan dengan meminta uang kepada pengendara serta warga masyarakat di sekitar lokasi. Belasan anak punk tersebut kemudian dibawa ke Mapolres Indramayu untuk didata dan dibina membuat surat pernyataan dan diperbolehkan pulang ke rumahnya.