Jakarta (BeritaTrans.com) -- Setelah Rusia memutuskan menginvasi Ukraina, Taiwan semakin waspada atas potensi China bakal menyerang pulau itu. Menurut Taiwan, China dapat memanfaatkan kekacauan ini untuk menginvasi mereka.
Skenario Rusia menghantam Ukraina dari proses perencanaan hingga eksekusi dapat dipelajari China. Selain itu, China juga melihat sejauh mana reaksi (sanksi) Barat terhadap Rusia, dan seberapa besar sanksi menyebabkan kerusakan terhadap ekonomi Rusia
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memuji kerja sama militer dengan Washington pada Kamis (18/11) ketika negara tersebut mengoperasikan pesawat tempur F-16 pertama atas bantuan AS untuk meningkatkan pertahanan pulau itu selama meningkatnya ketegangan antara Taipei dan Beijing.
Kepala Biro Humas Hukum dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pratama mengatakan total peserta SKD di luar negeri berjumlah 480 peserta. Jumlah itu merupakan gabungan seleksi SKD CPNS (476 peserta) dan PPPK non guru (4 peserta).
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyampaikan akan terus memperkuat pertahanan negara itu untuk memastikan tidak ada yang bisa memaksa Taiwan rujuk dengan China. Dia menyebut jika China tidak menawarkan kebebasan dan juga demokrasi.
"Sebanyak 52 pesawat China termasuk 34 jet tempur J-16, 12 pembom H-6, dua pesawat tempur SU-30, dua pesawat perang anti kapal selam Y-8 dan dua pesawat peringatan dini KJ-500 dan pesawat kendali, " kata kementerian dalam sebuah pernyataan, Selasa (5/10/2021).