Ngeri! 7 Gerbong Kereta Jalan Sendiri Tanpa Lokomotif, Warga Histeris Teriaki Pekerja di Pinggir Rel

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 20/Nov/2020 17:35 WIB
Rangkaian gerbong yang berjalan sendiri menabrak ekskavator mini. (Foto:Antara) Rangkaian gerbong yang berjalan sendiri menabrak ekskavator mini. (Foto:Antara)

MALANG (BeritaTrans.com) - Kejadian yang mengerikan terjadi di dekat proyek pengerjaan rel di dekat Stasiun Kotalama di Jalan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.

Tujuh gerbong kereta api (KA) eksekutif berjalan sendiri dari Stasiun Malang Kota Baru, Kota Malang hingga Stasiun Kotalama tanpa ditarik lokomotif, hampir menabrak pekerja proyek pergantian rel, pada Rabu (18/11/2020) sore.

Baca Juga:
KAI Berkomitmen Terus Selalu Melaksanakan Penugasan dari Pemerintah

Rangkaian tanpa lokomotif itu berada di jalur 2.

Di kronologikan menurut saksi di lokasi, serangkaian gerbong kereta tanpa lokomotif tiba-tiba berjalan sendiri dengan kecepatan tinggi.

Baca Juga:
Program Motis 2024 Resmi Ditutup, DJKA Berhasil Angkut 12.733 Motor Pemudik

Rangkaian gerbong tersebut baru berhenti setelah menabrak ekskavator mini yang berada di pinggir rel Stasiun Malang Kota Lama.

Dikutip BeritaTranscom dari Tribunewscom, empat diantara tujuh gerbong tersebut berada di ujung paling depan (selatan) dengan kondisi anjlok dari jalur rel.

Baca Juga:
9.475 Orang Naik Kereta Api Pertama di Sulawesi di Libur Lebaran

Sementara tiga gerbong kereta api yang tersisa masih tetap berada pada jalurnya atau di atas rel.

Slamet S Effendy (50), seorang saksi mata yang merupakan warga sekitar mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekira pada pukul 14.25 WIB.

"Jadi saat itu saya sedang berada di lantai dua rumah," jelas Slamet.

"Sebelum kejadian itu terjadi, saya melihat di jalur satu rel ada kereta Penataran jurusan Surabaya-Blitar melintas."

"Lalu dua menit kemudian, tiba-tiba dari arah utara atau dari arah Stasiun Malang Kota Baru, datang tujuh rangkaian gerbong kereta tanpa lokomotif berjalan kencang di jalur rel dua."

"Diperkirakan kecepatan gerbong tanpa lokomotif itu berjalan sekitar 40 km per jam," ujarnya.

Kala itu, jalur dua sedang dilakukan perbaikan penggantian rel.

Sehingga, ada banyak pekerja dan satu buah alat berat ekskavator mini di pinggir rel.

"Saya pun langsung meneriaki para pekerja tersebut untuk segera menjauh dari lokasi kejadian."

"Kemudian rangkaian gerbong itu langsung menabrak bagian belakang alat berat ekskavator."

"Gerbong masih tetap berjalan ke arah selatan, namun karena rel jalur dua masih dalam perbaikan dan diputus, sehingga gerbong kereta itu lepas dan anjlok dari rel."

"Kalau rel kereta itu menyambung dan tidak putus, ya gerbong itu terus berjalan tidak bisa berhenti," bebernya.

Menurutnya, gerbong tersebut tidak berpenumpang karena merupakan gerbong langsiran.

"Tujuh rangkaian gerbong tanpa lokomotif itu merupakan gerbong langsir dari kereta Gajayana jurusan Malang-Jakarta yang akan berangkat."

"Sehingga saat kejadian, gerbong itu masih belum ada penumpangnya," tambahnya.

"Getarannya teras sampai rumah, suaranya juga kencang," pungkasnya.

Sementara untuk perjalanan kereta api yang melintas di Stasiun Kotalama Malang tidak terganggu dan bisa melalui jalur satu.

Mengetahui gerbong-gerbong kereta itu berada pada bukan jalurnya, sejumlah teknisi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) langsung melakukan upaya evakuasi gerbong-gerbong itu.

Sebanyak tiga gerbong di bagian belakang sudah berhasil dievakuasi. Sementara empat gerbong lainnya masih berada di jalur dua rel kereta api dan hendak dievakuasi.

Sementara itu, Kepala Stasiun Malang Kota Baru, Heru Suprapto, mengatakan pihaknya sampai saat ini masih menyelidiki penyebab tujuh gerbong kereta api itu berjalan sendiri tanpa lokomotif.

"Penyebabnya masih kita selidiki sampai saat ini," ujar Heru.

Namun begitu, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (fahmi)