Suara Burung Nuri dari Dalam Botol Gagalkan Penyelundupan Puluhan Satwa yang Dilindungi dari Pelabuhan Fakfak Papua

  • Oleh : Bondan

Jum'at, 20/Nov/2020 23:39 WIB
Burung nuri paruh hitam termasuk satwa yangn dilindungi. Foto: Getty Images Burung nuri paruh hitam termasuk satwa yangn dilindungi. Foto: Getty Images

PAPUA (BeritaTrans.com) - Puluhan burung nuri dimasukkan dalam botol dalam upaya penyelundupan yang digagalkan di Fakfak, Papua Barat.

Polisi mengatakan awak di pelabuhan Fakfak menemukan 64 burung nuri yang masih hidup dan 10 mati setelah mendengar "suara" dari dalam kotak besar.

Baca Juga:
Alih Fungsi Hutan Papua untuk Sawit Ancam Sumber Pangan Masyarakat Adat

Polisi menambahkan, para awak kapal memberitahukan mereka kemungkinan ada hewan yang diselundupkan.

"Awak kapal memberikan informasi ada hewan di dalam kontak setelah mereka mendengar suara aneh," kata polisi Dodik Junaidi kepada kantor berita AFP Jumat (20/11/2020).

Tidak jelas kemana tujuan pengiriman burung-burung itu dan sejauh ini belum ada penangkapan, tambah Dodik.

Hutan-hutan di Indonesia merupakan habitat lebih dari 130 spesies burung yang terancam, salah satu yang terkaya di dunia, menurut badan perlindungan perdagangan satwa, Traffic.

Namun perdagangan satwa liar secara ilegal juga sangat marak, menurut badan itu.

Biasanya burung-burung yang diselundupkan, dijadikan binatang peliharaan di dalam negeri atau diselundupkan lagi ke luar negeri.

Burung nuri yang disita pada Kamis (19/11) berjenis paruh hitam, jenis burung asli Papua dan kawasan seputarnya.

Burung-burung ini dilindungi di Indonesia dan diburu untuk perdagangan satwa, kata Elizabeth John dari Traffic.

"Indonesia berupaya menangani penyelundupan di kawasan, namun yang diperlukan adalah penahanan lebih banyak lagi pihak yang terlibat dan menindak tegas para pemain, dari sumber ke pasar," kata Elizabeth kepada BBC.

 

Upaya penyelundupan dengan menggunakan botol ini bukan yang pertama.

Pada 2015, kepolisian menangkap orang yang mencoba menyelundupkan kakatua dalam botol.

Pada 2017, polisi menemukan 125 burung dalam pipa dan sejumlah orang ditangkap. (BBCIndonesia.com)