Oleh : Ahmad
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sore itu aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, tidak hanya pada kapal kayu tradisional pengangkut logistik, namun juga terdapat kapal besi dengan angkut muatan yang bisa lebih banyak.
Baca Juga:
Pantau Langsung Evakuasi KMP Tunu Pratama, Menhub Dudy Instruksikan KNKT Investigasi
Deretan kapal-kapal besi yang bersandar dan truk-truk besar sedang melakukan aktifitas bongkar muat berbagai macam logistik seperti semen, bahan makanan, minyak, pasir dan lainnya.
Baca Juga:
Kemenhub dan KKP Serah Terima Keputusan Bersama Pedoman Pengukuran Kapal Penangkap Ikan
Dari semua kegiatan bongkar muat kapal tak lepas dari pekerja jasa tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang bekerja mengangkat, mengikat dan menyusun barang- barang mulai dari dermaga hingga masuk ke lambung kapal.
Baca Juga:
Soroti Kecelakaan Kapal di Sanur, DPR: Sistem Kespel dan SDM Harus Dievaluasi!
Seperti Yatman (37) asal Cirebon, Jawa Barat, mengaku sudah sejak lama menjadi tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. "Sudah 10 tahun kerja buruh kasar seperti ini di pelabuhan, untuk sekarang ini lagi sepi bongkar muat, ini baru ada lagi setelah 2 bulan, mungkin efek dari Covid juga ya, " ucapnya, pada BeritaTrans.com dan aksi.id, di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Jumat (20/11/2020).
Yatman sebagai TKBM mengungkapkan mendapatkan upah Rp30 ribu per hari, dengan sistem pekerjaannya dipanggil atau diinfokan oleh mandor.
"Kerja seperti ini, mandorlah yang panggil, ketika ada kapal datang mau bongkar muat, kalo pendapatan Rp30 ribu per hari, " ungkapnya.
Ia pun berharap keadaan segera pulih kembali seperti sebelum adanya pandemi covid ini.(ahmad)