Kapal Tongkang Tenggelam di Sungai Musi, Nakhoda Tewas

  • Oleh : Dirham

Rabu, 25/Nov/2020 16:33 WIB
Evakuasi nahkoda kapal yang mengalami laka di perairan Sungai Susi, Evakuasi nahkoda kapal yang mengalami laka di perairan Sungai Susi,

PALEMBANG (BeritaTrans.com) - Kecelakaan di perairan Sungai Musi kembali terjadi. Kali ini di kawasan Pusri Palembang, Selasa(24/11/2020) melibatkan kapal tongkang Brawijaya muatan kosong.

Akibatnya, nahkoda Kapal yakni Safarudin (58) warga Dusun 1 Desa Suak Batok, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir tenggelam, sedangkan tiga orang ABK yakni Alex (36), Beni (35), Densi (48) berhasil selamat.

Dari informasi yang didapat, kejadian tersebut diketahui terjadi pada pukul 21:30 WIB yang mana tengah berlangsung hujan deras dan angin kencang di Kota Palembang.

Dikatakan, Kapos 30 Ilir Polairud Polda Sumsel AM Siregar, pihaknya baru mendapatkan kabar dari masyarakat pada Rabu (25/11/2020) sekira pukul 03:30 WIB.

"Mendapat kabar bahwa terjadi laka air tunggal TB Atlas yang menarik tongkang brawijaya yang sedang melintas di seputaran perairan Pusri berlayar dari Selat Ajaran menuju Pegayut," kata AM Siregar.

Dikarenakan angin kencang serta hujan lebat, tiba-tiba kapal oleng ke kanan dan seketika kapal mulai terisi air.

Tak lama kemudian kapal pun tenggelam yang mana tiga ABK berhasil menyelamatkan diri sedangkan serang TB Atlas ikut tenggelam.

Dari informasi yang didapat, satu nahkoda yang tenggelam yakni Safarudin sudah berhasil ditemukan oleh tim Sar sekira pukul 09.30 WIB.

Korban Safarudin berhasil ditemukan oleh tim Sar gabungan sejauh 10 Meter dari lokasi awal kejadian dengan metode penyelaman.

Hal tersebut dikatakan Kepala Basarnas Sumsel, Hery Marantika.

"Syukur alhamdulillah akhirnya korban berhasil Ditemukan oleh tim SAR Gabungan dari Basarnas Sumsel, KSOP Palembang , Lanal Palembang, Polairud Polda Sumsel, R.S Pelabuhan Bombaru dan masyarakat pada pukul 09.30 WIB, sekitar 10 M dari lokasi awal kejadian," kata Hery.

Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dalam keadaan tertelungkup.
Kemudian jenazah korban pun langsung dievakuasi menggunakan perahu karet dan langsung dibawa kerumah duka.

"Untuk kendala yang dihadapi selama proses pencarian selain faktor cuaca dan arus sungai yg deras keruhnya air sungai juga menjadi kendala tersendiri bagi team SAR gabungan dikarenakan dengan kondisi air yang keruh sehingga menghambat proses penyelaman," kata Hery. (ds/sumber Sripoku.com)