Kemenhub Simulasi Pengoperasian Pelabuhan Patimban

  • Oleh : Naomy

Senin, 30/Nov/2020 20:26 WIB
Simulasi dilaksanakan di Ruang Mataram Kantor Kemenhub (BKIP) Simulasi dilaksanakan di Ruang Mataram Kantor Kemenhub (BKIP)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jelang soft launching pengoperasian Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat pada akhir tahun 2020, Kementerian Perhubungan simulasi pengoperasiannya.

Simulasi “Table Top Exercise Uji Coba Bongkar Muat di Car Terminal Pelabuhan Patimban” berlangsung di kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (30/11/2020) disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Baca Juga:
Anggota DPR Kritisi Pelabuhan Patimban yang Tak Kunjung Beroperasi Penuh

“Kita ingin menunjukkan bahwa kita memiliki komitmen membuat Patimban ini berhasil. In sya Allah kalau tidak ada halangan, dalam waktu dekat ini akan dilakukan soft launching khusus untuk pengoperasian car terminal. Untuk kelancaran soft launcing, sekarang kita lakukan simulasinya,” jelas Menhub.

Menhub berharap, pihak-pihak terkait dapat bersinergi untuk menjamin terwujudnya keselamatan lalu lintas pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim, khususnya di wilayah perairan Pelabuhan Patimban. 

Baca Juga:
Menhub Pastikan Progres Pembangunan Car dan Container Terminal Pelabuhan Patimban Lancar

"Acara ini dilaksanakan untuk merancang komunikasi karena suatu kerja besar tanpa komunikasi yang baik itu membuat kita suka kehilangan kendali. Oleh karenanya keselamatan yang menjadi suatu domain dari Kementerian Perhubungan menjadi suatu keharusan yang harus kita lakukan," ujarnya.  

Adapun para pihak yang terlibat dalam Table Top Exercise Uji Coba Bongkar Muat di Car Terminal Pelabuhan Patimban, seperti KSOP Kelas II Patimban, Kapal MV. ABC, Karantina Pelabuhan, Ditjen Imigrasi, Ditjen Bea dan Cukai, Kepanduan, Patimban Radio, KKP, Car Maker, Car Carrier, Shipping Line, Agen, Port Facility Security Officer (PSO) Car Terminal Patimban, serta Ship Security Officer (SSO) MV. ABC.

Baca Juga:
Mengapa Pelabuhan Patimban Belum Bisa Berfungsi untuk Operasional Kontainer?

Simulasi ini bertujuan untuk merancang komunikasi baik itu pergerakan kapal di sisi laut, maupun prosedur bongkar muat barang di sisi darat.

Selain itu juga  untuk menunjang keselamatan lalu lintas kapal, kelancaran dan keamanan bongkar muat barang di wilayah perairan dan daratan Pelabuhan Patimban, agar dapat berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan saat beroperasi.

Dia mengungkapkan, pada Februari 2021, selain melayani car terminal, Pelabuhan Patimban juga disiapkan untuk melayani bongkar muat kontainer.

“Desember ini memang baru melayani kendaraan, tetapi di Februari atau Maret 2021 sudah mulai melayani bongkar muat kontainer walaupun belum dalam kapasitas yang besar,” sebut Menhub.

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Selain mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang, pembangunan pelabuhan ini juga bertujuan untuk mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya yang seringkali menimbulkan kemacetan dan mempercepat kerusakan jalan. 

Pelabuhan Patimban mulai dibangun tahun 2018 dan ditargetkan selesai seluruhnya pada tahun 2027. 

Saat ini sedang dilakukan Pembangunan Tahap Pertama yang meliputi pembangunan area terminal, Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan Back Up Area, jalan akses, dan jembatan penghubung. 

Pada tahap pertama ini, Pelabuhan Patimban nantinya akan memiliki kapasitas car terminal sebesar 218.000 CBU (Completely Built Up) dan kapasitas container terminal sebesar 250.000 TEUs dari total kapasitas kumulatif 3,75 Juta TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.

Kehadiran Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, seperti produk otomotif. 

"Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan jalan tol juga diharapkan dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa," tutup Menhub. (omy)