Bangkai Badak Berbulu Berusia 20.000 Tahun Peninggalan Zaman Es Ditemukan di Siberia

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 01/Janu/2021 23:43 WIB
Keberadaan bangkai badak tersebut terungkap dari lapisan es yang mencair di wilayah Abyisky di Yakutia, di wilayah timur laut Rusia. (FOTO:Reuters) Keberadaan bangkai badak tersebut terungkap dari lapisan es yang mencair di wilayah Abyisky di Yakutia, di wilayah timur laut Rusia. (FOTO:Reuters)

Jakarta  (BeritaTrans.com) - Bangkai badak berbulu dari era Zaman Es yang terawetkan dengan baik ditemukan di Siberia Timur, Rusia, oleh warga setempat, kata para peniliti.

Keberadaan badak tersebut terungkap dari lapisan es yang mencair di wilayah Abyisky di Yakutia, di wilayah timur laut Rusia.

Dengan sebagian besar organ dalamnya masih utuh, badak ini menjadi temuan terbaik sebagai hewan yang terawetkan dengan baik di kawasan tersebut.

Para ahli akan mengirim jasad badak ini ke laboratorium untuk penelitian lebih lanjut, bulan depan.

Mereka masih menunggu es mencair, sehingga mereka bisa membawa sisa-sisa bangkai hewan ini ke kota Yakutsk, di mana para ilmuwan akan mengambil sampel dan melakukan analisa radiokarbon.

A carcass of a juvenile woolly rhinoceros, found in permafrost in August 2020 on the banks of the Tirekhtyakh river in the region of Yakutia in eastern Siberia

SUMBER GAMBAR,REUTERS

Bangkai badak berbulu bukan pertama kali ditemukan di Siberia, tapi temuan kali ini jasadnya masih tampak terlihat utuh.

 

Badak ini diyakini hidup di akhir era Pleistosen, antara 20.000 hingga 50.000 tahun yang lalu.

Valery Plotnikov, seorang peneliti yang memeriksa sisa-sisa bangkai itu, mengatakan kepada media Rusia, bahwa badak ini berusia antara tiga hingga empat tahun saat mati, kemungkinan karena tenggelam.

Dia mengatakan banyak jaringan lunak masih terlihat, termasuk bagian usus dan alat kelamin.

"Culanya juga masih awet - Ini adalah temuan yang langka, karena ini bisa terurai dengan cepat," kata Plotnikov, paleontolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, seperti dikutip dari  Yakutia 24 TV.

Ada jejak goresan di cula, menunjukkan badak "secara aktif menggunakannya untuk mencari makan," katanya.

cula badak

SUMBER GAMBAR,REUTERS

Cula badak ditemukan di sebelah bangkainya

1px transparent line

Badak ini pertama kali ditemukan oleh penduduk setempat di bulan Agustus lalu, di tepi sungai Tirekhtyakh.

Wilayah ini dekat dengan lokasi di mana badak berbulu lainnya ditemukan pada 2014 lalu. Badak yang diberi nama Sasha oleh peneliti ini, diperkirakan berusia 34.000 tahun.

Beberapa tahun terakhir, juga ditemukan sisa-sisa jasad dari mamut, badak berbulu, anak kuda, beberapa anak anjing, dan anak singa gua, di sejumlah wilayah Siberia.

Pada September, para peneliti mengatakan mereka telah menemukan bangkai beruang yang cukup terawetkan dari periode Zaman Es di Kepulauan Lyakhovsky di timur laut Rusia.

Penemuan-penemuan semacam ini lebih sering terjadi karena pemanasan global yang telah mencairkan lapiesan es di wilayah ekstrem utara dan timur Rusia.

(sumber:bbcindonesia.com)

Tags :