Oleh : Taryani
INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Masih banyak pengguna jasa kereta api khususnya di kalangan anak-anak atau pelajar yang belum memahami arti kode angka di bawah nama stasiun kereta api.
Misalnya ketika bepergian menggunakan jasa kereta api melihat papan nama stasiun kereta api di wilayah Kabupaten Indramayu, seperti stasiun kereta api Haurgeulis (HGL) +13 m, stasiun kereta api Terisi (TIS) +12 m, stasiun kereta api Telagasari (TLS) +7 m, stasiun Kereta api Jatibarang (JTB) +8 m.
Kemudian juga stasiun kereta api di luar wilayah Kabupaten Indramayu seperti stasiun kereta api Cirebon Prujakan +4 m, stasiun kereta api Bekasi (BKS) +19 m, stasiun kereta api Bandung +768 m, stasiun kereta api Jakarta Kota (JAKK) +4 m, stasiun kereta api Yogyakarta (YK) +113 m atau stasiun kereta api Surabaya +1 m.
Kesibukan di stasiun kereta api Jatibarang malam hari saat kereta api barang singgah. (Taryani)
Salah seorang pelajar SMK swasta di Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Hana, 17 mengaku sempat pusing, karena saat bertanya kepada rekan-rekannya tentang arti kode angka + 8 di bawah nama stasiun kereta api Jatibarang (JTB) itu tidak ada yang bisa menjawab.
Menurut buku 1001 Fakta Sains Tersuper di Dunia, ternyata tanda angka di bawah nama stasiun kereta api itu sebenarnya merupakan informasi ketinggian lokasi dari atas permukaan laut.
Jadi, jika pada stasiun kereta api Jatibarang di bawahnya terdapat kode +8, itu artinya stasiun kereta api Jatibarang posisinya berada 8 meter di atas permukaan laut. Simbol plus (+) yang tertera di depan angka itu menandakan keadaan di atas permukaan laut, sedangkan simbol minus (-) (jika ada) menandakan di bawah permukaan laut.
Di Pulau Jawa khususnya, memang jarang, bahkan tidak ditemukan simbol minus (-) pada nama stasiun kereta api. Tapi berdasarkan fakta yang ada, stasiun kereta api yang posisinya terendah di atas permukaan laut itu adalah stasiun kereta api Surabaya +1 atau hanya mempunyai ketinggian 1 meter di atas permukaan laut.
Mengingat asal usul kereta api sudah ada sejak jaman Belanda, maka tulisan kode angka maupun simbol plus atau minus di bawah nama stasiun kereta api itu sudah ada sejak lama.
Kemudian apa fungsi atau kegunaan angka itu. Kode angka tersebut ternyata berguna untuk menentukan waktu tempuh dan kecepatan kereta api dari satu stasiun satu ke stasiun lainnya. Jika posisi stasiun kebetulan menanjak, maka jarak tempuh kereta api akan lebih lama. Angka itu dapat dijadikan panduan bagi masinis dalam membuat grafik perjalanan kereta api. (Taryani)