Jembatan Rel KA yang Putus di Brebes Bakal Dibangun Pemerintah

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 12/Janu/2021 22:02 WIB
foto: Istimewa (KAI) foto: Istimewa (KAI)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintah dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan akan membangun Jembatan KA baru sebagai pengganti rusaknya jembatan rel KA yang roboh akibat banjir.

Seperti diberitakan sebelumnya, Senin 11 Januari 2021 pukul 21.30 WIB, Jembatan Rel Kereta Api (KA), BH 1120 bentang 180 meter antara petak jalan Stasiun Bumiayu - Linggapura pada KM 305/56 Dukuh Timbang, Desa Tonjong, Kec. Tonjong, Kab. Brebes roboh akibat banjir.

Baca Juga:
KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang Sepanjang 2024: Tingkatkan Keselamatan

Jembatan ini berada di jalur ganda lintas Selatan Jawa yang menghubungkan Jakarta-Surabaya.

“Jembatan ini terputus akibat meluapnya sungai Glagah yang menggerus struktur dasar bangunan tiang jembatan. Hujan yang terus menerus dengan intesitas tinggi di daerah Brebes telah menyebabkan banjir dengan arus deras yang menyebabkan tiang pilar jembatan setinggi 22 meter roboh dan patah, serta bantalan Rel sepanjang 50 meter mengalami hal yang sama”. Demikian disampaikan Direktur Prasarana Perkeretaapian Heru Wisnu Wibowo pada keterangannya, Selasa (12/1/2020).

Baca Juga:
KCI dan Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA Kerja Sama Operasikan Depo KRL Solo Jebres

Lebih lanjut Heru mengatakan bahwa, setelah ada laporan kejadian ini pihak terkait dari unsur PT. KAI DAOP 5 Purwokerto, BTP Jawa Bagian Tengah, dan stakeholder terkait lainnya langsung melakukan langkah mitigasi dengan melakukan perubahan pola operasi dan menempatkan petugas jaga di lokasi rawan kejadian dalam waktu 24 jam serta melakukan pemantauan kondisi jembatan paska kejadian.

Kejadian ini telah menyebabkan gangguan perjalanan KA sehingga berdampak pada perubahan pola operasi perjalanan KA.

Baca Juga:
KAI Daop 1Jalankan KA Rute Terpanjang, Blambangan Ekspres relasi Jakarta-Banyuwangi

”Saya memberikan apresiasi kepada PT.KAI yang telah melakukan pantauan di daerah rawan, mendeteksi secara dini adanya potensi gogosan akibat aliran sungai yang sangat kuat oleh banjir yang meluap, sehingga langsung dilakukan langkah pencegahan dan perubahan pola operasi perjalanan kereta  api yang melintas di jalur tersebut”. tegas Heru.

Jembatan ini berada pada jalur ganda dan struktur jembatan antara jalur hulu dan hilir terpisah, sehingga setelah dilakukan evaluasi terhadap jembatan yang sebelahnya masih kuat dilalui KA.

Lebih lanjut Heru menjelasan pihaknya akan segera melakukan pembuatan jembatan baru untuk mengganti jembatan yang roboh ini. 

“Untuk langkah kedepan kita akan evaluasi penanganan jembatan lama yang rusak dengan bangunan baru menggunakan alokasi dana IMO mengingat konstruksi jembatan lama masih menggunakan pondasi dangkal”.

Tidak lupa Heru berpesan kepada Operator dan Balai Teknik Perkeretaapian untuk lebih waspada lagi di musim penghunjan ini.

“Saya minta PT KAI dan Balai Teknik untuk memantau semua kondisi jembatan, khususnya bangunan lama dan mendeteksi dini potensi banjir besar yang bisa mengganggu bangunan KA, termasuk jalur atau daerah rawan longsor yang bisa berpotensi mengganggu perjalanan KA”.pungkasnya.(fahmi)