Begini Proses Penemuan Black Box Pesawat Sriwijaya Air

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 14/Janu/2021 08:58 WIB
Tim penyelam saat mencari black box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. (Foto:istimewa/cnnindonesia.com)) Tim penyelam saat mencari black box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. (Foto:istimewa/cnnindonesia.com))

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Para penyelam bersahutan saat menemukan benda yang diduga bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Teriakan itu akrab didengar. Mereka meminta bantuan."Sebelah sini, ke sini!" pekik salah satu penyelam ketika menemukan bagian tubuh pesawat di lokasi.

"Sebelah sini, ke sini!" pekik salah satu penyelam ketika menemukan bagian tubuh pesawat di lokasi.

Baca Juga:
Kemenhub Segera Tetapkan Alur Masuk Pelabuhan Barus

Proses pencarian korban, evakuasi puing-puing serta kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terus berlangsung pada Selasa (12/1/2021) pagi.

Di lokasi pencarian yakni di sekitar perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, puluhan tim penyelam ikut bersiaga melakukan penyelaman. Di hari keempat ini banyak puing-puing serta bagian tubuh yang berhasil diangkut dari dalam laut.

Baca Juga:
Pelindo Sebut Pelabuhan Lembar Catat Kinerja Positif di 2024

Dari pantauan di lokasi, total ada 16 kapal kecil yang terdiri dari 14 perahu karet dan 2 kapal LCVP 594 yang diterjunkan dalam proses evakuasi dan pencarian pesawat nahas itu.

Ke-16 kapal tersebut diisi oleh pasukan Kopaska, Marinir, Dislamair, Denjaka, Intai Amfibi (Taifib) hingga Pasukan Katak.

Baca Juga:
6 ABK WNI Wafat di Kecelakaan Kapal Korea di Perairan Jepang, Kemenhub Fasilitasi Pemulangannya

Kapal-kapal itu tampak menyemut di lokasi yang diisi beragam jumlah personel. Tak merata setiap kapalnya, mulai dari hanya lima orang hingga 14 orang bisa masuk ke kapal-kapal itu.

Selain itu, terlihat juga di dekat lokasi KRI Rigel telah menurunkan jangkarnya di dekat titik pencarian.

Tim penyelam di perairan Kepulauan Seribu saat tengah mencari black box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1) pekan lalu.Tim penyelam di perairan Kepulauan Seribu mencari black box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu (9/1). CNN Indonesia/ Tiara Sutari

Sementara di kejauhan terlihat beberapa kapal ukuran besar, yakni berbagai jenis KRI membatasi lokasi sektor pencarian. Kapal-kapal besar ini membentuk barikade hingga berbentuk segitiga dengan jarak yang tidak berjauhan untuk memusatkan area kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.

Tak hanya kapal, tim SAR juga ikut melakukan bagiannya dengan menaruh pelampung bulat kuning sebagai penanda bila di titik tersebut ada penyelam.CNNIndonesia.com berkesempatan memantau langsung proses pencarian black box yang dilakukan tim penyelam dari berbagai unsur itu.

Kapal-kapal tampak bersiaga, tabung oksigen juga dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan para penyelam ini.Di hari keempat pencarian, kotak hitam memang belum berhasil diangkat dari dasar laut. Meski begitu area pencarian kotak hitam telah semakin dipersempit mengingat sinyal sonar telah memastikan lokasi kotak hitam berada.

Namun dari pantaun di lokasi, cuaca berawan serta gelombang tinggi cukup menganggu para penyelam dalam mengevakuasi kotak hitam dari pesawat nahas tersebut.

Saat melakukan pemantauan, kapal tipe LCVP yang ditumpangi CNNIndonesia.com juga sesekali tak diperkenankan terlalu dekat dengan area pencarian tim penyelam. Hal itu karena kapal dikhawatirkan bisa mengganggu proses operasi yang tengah dilakukan.

"Pak ke sanaan jangan mendekat," kata salah satu personel yang sedang berada di atas perahu karet.Selain perahu biasa, perahu karet yang membawa tim penyelam juga tampak hilir mudik.

Perahu karet ini juga bertugas menyerahkan hasil temuan serpihan material maupun body part dari pesawat Sriwijaya SJ 182 ke KRI Rigel.

Operasi evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 melibatkan 160 penyelam dari berbagai unsur. Pesawat tersebut jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).

"Total ada 160 Penyelam dari Marinir, Kopaska AL, Denjaka," kata Laksamana Yayan Sofyan selaku Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi Sriwijaya Air saat ditemui wartawan, di KRI Semarang. (amt/cnnindonesia.com)