Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - KRL lintas Jogja-Solo akan segera beroperasi menggantikan kereta Prambanan Ekspres (Prameks). Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zukfikri mengatakan, lintas KRL ini diproyeksi bakal mengangkut 6 juta penumpang pada 2021.
Hal ini dikarenakan wilayah Jogja-Solo telah menjadi wilayah aglomerasi dengan jumlah penduduk yang besar, sekitar 10 juta, sehingga membutuhkan angkutan massal yang memadai.
Baca Juga:
KAI Tambah Jumlah Perjalanan, LRT Jabodebek Cetak Rekor Penumpang 118 Ribu dalam Sehari
"Hasil studi kelayakan pembangunan elektrifikasi Jogja-Solo, didapati peningkatan potensi penumpang sangat signifikan. Pada 2021 diprediksi potensi penumpang KRL Jogja-Solo sekitar 6 juta," ujar Zulfikri dalam webinar bertajuk Hadirnya KRL Yogya-Solo, Selasa (19/1/2021).
Zulfikri melanjutkan, di koridor Jogja-Solo tersebar beragam obyek wisata sehingga lalu lintas penumpang diprediksi padat. Diharapkan, hadirnya KRL Jogja-Solo dapat mendukung pariwisata dengan transportasi umum masal dan ramah lingkungan.
"Tentunya kehadiran KRL ini sangat memudahkan mobilitas dan memulihkan ekonomi di kawasan terdampak Covid-19," katanya.
Zulfikri melanjutkan, rencananya jalur ini akan dioperasikan dengan kapasitas yang lebih tinggi dari Prameks. Lalu, frekuensinya akan sama dengan Prameks, hanya armadanya saja yang diganti dengan kereta listrik.
Baca Juga:
Minat Masyarakat Naik, Penumpang Whoosh Tembus 2,9 Juta di Semester 1 Tahun 2025
"Saat dioperasikan secara komersial, KRL Jogja-Solo akan melayani penumpang selain Prameks juga bangkitan yang lain," katanya.
Dengan potensi yang besar, diprediksi KRL lintas Jogja-Solo akan mengangkut 29 juta penumpang di tahun 2035.(fahmi)