Tingkatkan Layanan Penerbangan Pascagempa, Airnav Kirim Mobile Tower ke Bandara Tampa Padang Mamuju

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 20/Janu/2021 08:20 WIB
Foto: Istimewa Foto: Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Airnav Indonesia masih berupaya mengoptimalkan pelayanan lalu lintas penerbangan di Bandara Tampa Padang, Mamuju pascagempa magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1).

Direktur Operasi Airnav Indonesia Mokhammad Khatim memastikan telah mengirim tambahan personel navigasi penerbangan dan mobile tower beserta perangkat navigasi lainnya untuk menunjang kegiatan pemanduan pelayanan lalu lintas udara di bandara tersebut.

Baca Juga:
Erupsi Gunung Ruang, 7 Penerbangan di Bandara Sulawesi Utara Disetop

“Sebelum dikirim, teknisi kami telah melakukan pengecekan kondisi dan performa dari mobile tower diantaranya adalah konstruksi, peralatan radio komunikasi air to ground VHF, HF, recording system, dan genset,” kata Khatim, Selasa (19/1/2021).

Khatim mengatakan, mobile tower tersebut pernah digunakan di cabang Airnav Indonesia Palu pascagempa dan tsunami pada 2018. Dia memastikan, saat ini mobile tower tersebut sudah dikirim dari Makassar melalui jalur darat dan tiba pada Senin (18/1).

Baca Juga:
Monitoring Arus Balik Lebaran 2024, Dirjen Perhubungan Udara Apresiasi Semangat Karyawan AirNav

Dia memastikan, Airnav Indonesia sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait. Beberapa diantaranya seperti Kantor Otoritas Bandara Wilayah V Makassar untuk izin pengoperasian, aparat keamanan untuk proses pendampingan saat pengiriman jalur darat, dan Kepala Bandara Tampa Padang Mamuju untuk koordinasi penempatan mobile tower.

“Airnav juga telah memastikan kesiapan personel teknik dan operasi bantuan dari cabang MATSC dan personel operasional di unit Mamuju dalam mengoperasikan mobile tower,” jelas Khatim.

Baca Juga:
Periode Mudik Lebaran, Airnav Telah Layani 36.994 Penerbangan

Khatim menuturkan, Airnav Indonesia juga sudah memberangkatkan sejumlah personel dari Makassar untuk membantu memberikan layanan navigasi penerbangan. Personel yang dikirim diutamakan yang pernah berdinas di Bandara Tampa Padang agar proses familiarisasi berlangsung dengan lebih cepat.

Dalam kondisi darurat, kata dia, Airnav Indonesia selalu berkomitmen mengupayakan kesiapsiagaan peralatan navigasi dan personel dalam memberikan pelayanan navigasi penerbangan.

Khatim mengatakan hal tersebut dibutuhkan karena bandara merupakan akses utama kegiatan evakuasi dan bantuan kemanuasiaan dalam rangka pemulihan kondisi daerah yang terdampak.

Dia menambahkan, saat ini tercatat ada penambahan frekuensi yang signifikan terkait jumlah pergerakan lalu lintas penerbangan pascagempa.

“Bandara Tampa Padang yang rata-rata melayani tiga sampai empat penerbangan perhari sebelum masa pandemi Covid-19 dan dua sampai tiga penerbangan perhari selama masa pandemi, belakangan ini melayani 20 hingga 30 penerbangan perhari,” jelas Khatim.

Bahkan, lanjut dia, pada Sabtu (16/1), total penerbangan di bandara tersebut mencapai 42 pergerakan. Jumlah tersebut didominasi oleh pergerakan lokal helikopter dan pesawat Hercules milik TNI AU yang mendistribusikan bantuan logistik dan kemanusiaan untuk para korban.(fhm/sumber:republikacoid)