Oleh : Taryani
INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Sebagai jawaban atas banyaknya pertanyaan dari warga luar Indramayu tentang sarana transportasi laut menuju Pulau Biawak atau Pulau Cendekia yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Indramayu, ternyata kini sudah tersedia sebuah kapal motor yang melayani trayek Pelabuhan Karang Song – Pulau Biawak.
Namanya kapal motor Buyut Rukun Jaya. Menurut pemiliknya, Iding Syafrudin kapal motor itu melayani trayek wisata Pelabuhan Karang Song – Pulau Biawak dalam waktu singkat hanya sekitar 3,5 jam Bahkan kalau cuacanya bagus 2,5 jam perjalanan sampai. Kapal motor Buyut Rukun Jaya ini tentunya bisa disewa untuk kegiatan pariwisata maupun memancing ikan.
Pemilik kapal motor menyediakan waktu 2 hari 1 malam dengan jumlah penumpang maksimal 5 orang dengan biaya sewa Rp2,5 juta. Dengan kapal motor Buyut Rukun Jaya, ujar Iding, perjalanan wisata atau memancing ke Pulau Biawak dijamin aman dan nyaman.
Menurut Iding, kapal motor Buyut Rukun Jaya sudah menggunakan mesin tempel dan dipasang pelampung sebagai pengaman pada kedua sisinya, sehingga mampu memberikan rasa aman dari terjangan ombak saat menempuh pelayaran Pelabuhan Karang Song – Pulau Biawak atau sebaliknya.
Kapal motor Buyut Rukun Jaya siap mengantarkan para pelancong ke Pulau Biawak dalam waktu tempuh pelayaran sekitar 3,5 jam. Kalau cuacanya bagus 2,5 jam sampai. (Taryani)
“Berangkat setiap hari atau seminggu 6 hari kecuali hari Jumat libur,” ujarnya. Bagi Anda yang ingin melancong ke Pulau Biawak, bisa menghubungi langsung Iding Syafrudin pemilik kapal motor Buyut Rukun Jaya yang bermarkas di Pelabuhan Karang Song.
Pulau Biawak atau Pulau Rakit merupakan salah satu dari 3 pulau yang terletak di Laut Jawa dan secara admisnitratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pulau Biawak terletak di sebelah utara semenanjung Indramayu. Jaraknya sekitar 40 kilometer dari Pelabuhan Karang Song, Desa Karang Song, Kecamatan dan Kabupaten Indramayu.
Tiga pulau yang termasuk ke dalam kepulauan Biawak yaitu Pulau Biawak, Pulau Candikian dan Pulau Gosong.
Mengingat keberadaan 3 pulau ini cukup membahayakan alur pelayaran kapal-kapal laut yang melintas, pemerintah Belanda semasa menjajah Indonesia mendirikan bangunan menara suar yang tingginya mencapai sekitar 65 meter. Pada bangunan itu tertulis menara suar dibangun oleh ZM Willem pada 1872.
Walaupun usianya sudah mencapai ratusan tahun, namun menara suar itu hinga kini masih berfungsi memberi tanda untuk alur pelayaran kapal-kapal laut. Menara suar berguna untuk memandu kapal-kapal besar maupun kecil yang melintas. Setiap hari menara suar ini dijaga oleh petugas Navigasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan R.I.
Dari segi pariwisata, Pulau Biawak merupakan tempat pariwisata yang menarik dikunjungi. Pulau Biawak memiliki luas daratan sekitar 120 hektare. Daratan tepi laut ditumbuhi tanaman bakau yang terlihat menghijau dan cukup rapat dipandang dari ketinggian. Selain itu terdapat sejumlah pohon mangga dan kelapa.
Disamping binatang biawak sebagai trade mark Pulau Biawak. Pulau Biawak ini juga dikenal sebagai objek wisata bahari. Memiliki taman laut yang masih perawan serta ikan hias yang berseliweran di sela-sela terumbu karang yang asri.
Menggunakan kapal motor Buyut Rukun Jaya start dari Pelabuhan Karang Song menuju Pulau Biawak bisa ditempuh dalam waktu perjalanan laut sekitar 3,5 jam. Kalau cuacanya bagus cukup 2,5 jam sampai. Pulau Biawak ini memiliki pesona wisata yang unik, karena karangnya yang masih perawan dan hidup.
Di antara pulau-pulau itu memang hanya Pulau Biawak yang masih utuh atau alamiah dan berpenghuni karyawan Navigasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Sedangkan Pulau Gosong dan Pulau Cendekia hanya berupa hamparan pulau karang yang kurang sedap dipandang mata. Pulau Gosong kondisinya sudah rusak karena material karang diambil untuk pengurukan lokasi kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan. (Taryani)