Pesona Luar Biasa! Coral Garden Raksasa di Nusa Dua Jadi Spot Wisata Selam Baru

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 31/Janu/2021 10:44 WIB
Patung bawah air di laut Bali menjadi tempat wisata selam.(Istimewa) Patung bawah air di laut Bali menjadi tempat wisata selam.(Istimewa)

NUSA DUA (BeritaTrans.com) - Coral Garden (kebun karang) Bali yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2020 lalu, terus menunjukan hasil yang menggembirakan.

Bibit karang tumbuh baik, mempesona, dan mulai didatangi ikan. Hal ini menjadikan coral garden sebagai atraksi wisata bahari baru di Bali, khususnya wisata selam.

“Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) yang terdapat di lima lokasi di Bali dengan luas mencapai 74 hektar tidak hanya berfungsi sebagai restorasi terumbu karang. Tetapi kini jadi spot wisata selam di Bali,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Tb. Haeru Rahayu saat memantau langsung lokasi ICRG di Nusa Dua, Sabtu (30/1/2021).

Tebe mengatakan bahwa bibit karang di Nusa Dua sebagai lokasi paling luas dalam penempatan struktur media karang buatan, telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Ini disaksikannya langsung saat menyelam di lokasi ICRG di Nusa Dua, Bali.

"Pemandangan di bawah laut menjadi lebih indah, struktur media karang sudah menunjukkan pertumbuhan karang dengan baik dan didatangi ikan-ikan.  Tentu saja, ini akan menjadi tujuan wisata baru di Bali.  Uniknya, masing-masing spot selam punya tema yang berbeda-beda” ujar Tebe optimis.

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda mengungkapkan selama program berjalan sejak awal Oktober hingga Desember 2020 di Nusa Dua telah menghasilkan 40.686 unit struktur yang terdiri dari rak meja, hexagonal, fishdome, roti buaya, rumah batako, pipa, biorock dan patung. Termasuk patung garuda dan patung-patung adat masyarakat nusantara mencapai 750 buah. 

“Saat ini sedang dilakukan pemeliharaan struktur dengan melakukan pembersihan sampah seperti pemotongan kabel ties dan label di struktur hexagonal. Sekarang kalau menyelam di perairan Nusa Dua, anda akan menemukan pemandangan yang berbeda. Struktur terumbu buatan mulai cantik,” ungkap Huda.

Lebih lanjut Huda mengharapkan, masyarakat bisa menjaga dan merawat kebun karang yang telah dibangun mengingat program ini memang ditujukan untuk masyarakat Bali, dikerjakan oleh masyarakat Bali dan manfaat jangka panjangnya juga akan dirasakan oleh masyarakat Bali. 

“Jika dijaga dan dirawat dengan baik, ke depan masyarakat Bali akan menuai manfaat yang lebih besar seiring dengan pemulihan kembali pariwisata Bali,” tandasnya.

ICRG merupakan bagian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digalakkan pemerintahan pusat sebagai solusi dari dampak pandemi Covid-19. Di antaranya untuk menciptakan lapangan kerja, menjaga ekosistem terumbu karang, serta sebagai lokasi wisata dan edukasi.

Program ICRG dilakukan di lima lokasi di Bali, yakni Pulau Nusa Dua, Pandawa, Serangan, Sanur, dan Buleleng. Total dana yang digelontorkan untuk menyukseskan ICRG lebih dari Rp.111 Miliar, bersumber dari pemerintah pusat dan daerah. Data yang dihimpun menunjukkan tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan ICRG ini lebih dari 10.171 orang. (fahmi)