Puluhan Tahun Naik Perahu Lintasi Perbatasan Indramayu-Subang, Warga Harapkan Jembatan Dibangun

  • Oleh : Taryani

Minggu, 31/Janu/2021 20:31 WIB
Perahu Eretan di wilayah perbatasan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang mengangkut penumpang. (Taryani) Perahu Eretan di wilayah perbatasan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang mengangkut penumpang. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Puluhan tahun masyarakat perbatasan Kabupaten Indramayu – Kabupaten Subang khususnya di Desa Ujunggebang, Kecamatan Sukra, Indramayu dan Desa Patimban, Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang naik perahu Eretan tatkala  ingin saling mengunjungi. 

Di daerah perbatasan itu hingga saat ini belum dibangun jembatan  melintasi Kali Sewo  yang merupakan pembatas antara Kabupaten Indramayu dengan Kabupaten Subang.

Oleh karenanya wajar seandainya masyarakat di daerah itu  menginginkan dibangunnya jembatan.  Namun sayangnya,  hingga saat ini  jembatan yang dibutuhkan mereka  masih belum terwujud.  Sehingga masyarakat terpaksa menggunakan perahu Eretan untuk menyeberang ke wilayah perbatasan.

Padahal jam operasi perahu Eretan itu terbatas. Beroperasi sekitar pukul 07.00 WIB dan tutup selepas Maghrib.  Jika masyarakat masih  ingin  s menyeberang selepas maghrib maka mereka  harus memutar arah,  naik motor menuju  jalan Pantura yang  jaraknya  mencapai belasan kilometer.      

“Tiap hari pulang pergi  naik perahu eretan harus mengeluarkan ongkos  Rp 4.000,”  ujar Mukti, 48.

Setelah Pelabuhan Patimban beroperasi,  masyarakat  semakin merindukan pembangunan jembatan untuk mempersingkat waktu dan jarak. Apalagi saat ini  tidak sedikit pekerja Pelabuhan Patimban   pulang - pergi ke  Desa Ujunggebang.

Kalau ada jembatan, kata warga  tentunya  transportasi lebih cepat dan  lebih efisien. 

Banyak pedagang, pekerja swasta, petambak, PNS, nelayan dan petani tiap saat   hilir mudik menggunakan perahu Eretan. “Meskipun sebenarnya naik perahu Eretan itu kondisinya darurat. Jika  debit air Kali Sewo naik,  seperti hari ini,  daya muat baik penumpang atau barang  dikurangi, karena khawatir perahu terbalik diterjang arus kali yang mengalir  cukup deras ,” ujarnya.

Pemantauan  pada Minggu (31/01/2021) sore pukul 16.20 WIB,  debit air Kali Sewo sedang naik. Arus air mengalir deras.  Operator perahu Eretan mengumumkan  jam operasi dipersingkat.

"Bagi yang ingin menyeberang setelah maghrib silakan putar arah ke jalan Pantura," ujar salah seorang di antara 3 operator perahu Eretan.

Beberapa warga yang batal naik perahu Eretan tampak kecewa.  Semula mereka ingin  bersilaturahmi ke rumah keluarganya di Desa Patimban namun rencana mereka  gagal karena perahu Eretan sudah  tutup sebelum Maghrib..   (Taryani)