Kapten Sir Tom Moore, Veteran Perang Dunia Galang Dana Rp631 Miliar Melawan Virus Corona, Meninggal Dunia Setelah Dirawat Terpapar Covid-19

  • Oleh : Dirham

Kamis, 04/Feb/2021 10:51 WIB
Tom Moore, sang veteran yang betekad melawan corona. Tom Moore, sang veteran yang betekad melawan corona.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Veteran Perang Dunia Kedua dari Inggris, Kapten Tom Moore, meninggal dunia hari Selasa (2/2) lalu pada usia 100 tahun, setelah dirawat selama beberapa hari akibat terpapar virus corona.

Namanya dikenal karena pada usia 99 tahun, dia berhasil menggalang dana hampir £33 juta atau sekitar Rp631 miliar, yang disumbangkan untuk menghadapi pandemi Covid-19 di Inggris.

Ia dibawa ke rumah sakit di Bedford, hari Minggu (31/01) karena sulit bernapas.

Selama beberapa pekan sebelumnya ia menjalani perawatan karena menderita pneumonia dan pekan lalu hasil tes menunjukkan ia positif terkena Covid-19.

Ratu Inggris, Elizabeth secara khusus mengirim pesan belasungkawa ke pihak keluarga dan memujinya dengan mengatakan, kerajaan menghargai "inspirasi yang dia berikan kepada bangsa dan pihak-pihak lain di seluruh dunia."

Upayanya menggalang dana mendorong banyak pihak di Inggris memberi penghargaan khusus, termasuk Istana Buckingham, yang memberinya gelar Sir.

Selain itu, Kantor Pos Inggris juga mengeluatkan stempel atau cap khusus untuk menghormati Kapten Tom Moore, yang dikeluarkan bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-100.

Dalam beberapa kesempatan, Tom Moore mengatakan dirinya tak mengira bisa menggalang dana puluhan juta pound.

Awalnya dia hanya ingin mengumpulkan £1.000 atau sekitar Rp19 juta untuk disumbangkan kepada NHS Charities Together, dengan menyelesaikan jalan kaki mengelilingi satu putaran kebunnya.

Namun dia melampaui targetnya setelah lebih dari 620.000 orang memberikan sumbangan dalam kampanye penggalangan dana melalui daring.

David Gold, direktur urusan publik dan kebijakan perusahaan Pos Inggris, mengatakan, "Apa yang dicapai Kapten Thomas Moore benar-benar fenomenal. Dan ini (penghargaan cap khusus) mencerminkan kepedulian dan kasih sayang yang ditunjukkan kepadanya dari seluruh dunia.

Cap khusus

Kantor Pos Inggris akan memberikan cap atau stempel khusus di semua surat dengan berisi pesan ucapan 'selamat ulang tahun ke-100 Kapten Tom Moore' pada hari Kamis.

"Karena kami berupaya menjaga agar negara tetap terhubung selama masa-masa yang penuh tantangan ini, kami merasa terhormat untuk mengeluarkan cap pos khusus dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-100," jelasnya.

Untuk memberikan cap khusus itu, Kantor Pos Inggris harus menyesuaikan mesin sortirnya di Kantor Pos Pusat di South Midlands.

Juru bicara Kantor Pos Pusat Inggris mengatakan para karyawannya telah memproses lebih dari 100.000 kartu pos yang menggunakan cap khusus ini dan mengharapkan ada ribuan kartu pos lagi menjelang ulang tahunnya.

Relawan juga dilibatkan untuk membuka dan memajang ribuan kartu, yang dipajang di Bedford School, tempat cucu Kapten Tom menuntut ilmu.

Tom Moore

Kapten Tom Moore menerima penghormatan berupa tepuk tangan meriah dari staf pelayanan kesehatan Inggris (NHS) dan personel militer selama upacara virtual.

Dan pada hari Jumat lalu terungkap bahwa Kapten Tom akan menjadi pria berusia 100 tahun pertama yang menduduki puncak tangga lagu, setelah duetnya dengan penyanyi terkenal, Michael Ball langsung menjadi nomor satu.

Sampul album mereka bertajuk You'll Never Walk Alone terjual 82.000 eksemplar, dengan hasil penjualannya disumbangkan ke Yayasan lembaga Kesehatatan (NHS) Inggris.

Kapten Tom juga meresmikan Rumah Sakit Nightingale baru di Harrogate, Inggris, pada hari Selasa.

Seorang perawat di Aintree University Hospital terlihat terharu saat dia menunjukkan poster berisi ucapan terima kasih kepada Tom Moore.

Dia juga menerima penghormatan berupa tepuk tangan meriah dari staf pelayanan kesehatan Inggris dan personel militer selama upacara virtual.

Apa yang telah dilakukan Tom Moore?

Tom Moore telah berjalan 100 kali mengelilingi kebun miliknya demi mengumpulkan uang lebih dari £12 juta atau lebih Rp234 miliar untuk disumbangkan kepada layanan kesehatan nasional (NHS), Inggris.

Dia mengatakan kepada BBC sebelumnya bahwa jumlah total yang dihimpunnya merupakan "jumlah uang yang benar-benar fantastis".

"Kami tidak pernah bisa membayangkan uang sebanyak itu dan tidak percaya bahwa masyarakat bisa begitu baik dengan emberikan uang sebanyak itu kepada NHS," katanya.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock sebelumnya berterima kasih kepada Moore atas usahanya dan mengatakan dia adalah "inspirasi bagi kami semua".

"Ini adalah krisis yang mengerikan, tetapi selalu seberkas cahaya," katanya.

Moore mulai mengumpulkan dana sebagai bentuk terima kasih kepada tim medis NHS yang disebutnya bertindak "luar biasa" saat membantunya dalam perawatan kanker dan pinggul yang patah.

Dengan bantuan kursi jalan (walking frame), dia menargetkan berjalan kaki sebanyak 100 putaran di kebun miliknya seluas 25 meter di Marston Moretaine, Bedfordshire, Inggris.

Dengan menyisakan 10 putaran lagi, dia berharap menyelesaikannya sebelum ulang tahunnya yang ke-100.

"Setiap sen yang kami dapatkan, mereka [NHS] pantas mendapatkannya," katanya.

Yayasan NHS Charities Together, yang akan mendapat manfaat dari dana tersebut, berujar tindakan Moore itu "benar-benar menginspirasi".

Lebih dari setengah juta orang dari seluruh dunia telah menyumbangkan uang untuk penggalangan dana sejak dirilis pada pekan lalu.

Moore, yang berasal dari Keighley di West Yorkshire, memiliki latar belakang sebagai insinyur sipil sebelum mendaftar di angkatan darat selama Perang Dunia Kedua, sebelum naik pangkat menjadi kapten dan bertugas di India dan Burma.

Sebelumnya, ketika dana terkumpul mencapai £5 juta, anak perempuan Moore, Hannah Ingram-Moore mengatakan kepada BBC bahwa jumlah yang dihimpun "sudah melewati harapan kami".

Dalam jumpa pers, Menteri Kesehatan Inggris berujar, "Kapten Tom, Anda adalah inspirasi bagi kami semua, dan kami berterima kasih."

Secara keseluruhan, dana yang ia galang mencapai hampir £33 juta atau sekitar Rp631 miliar. (ds/sumber BBC News Indonesia)