Pastikan Bandara Halim Bebas Banjir, Angkasa Pura II Perkuat 2 Kolam Resapan Air dan Langkah Preventif Lainnya

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 13/Feb/2021 20:44 WIB
Persiapan antisipasi banjir Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Persiapan antisipasi banjir Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura II (Persero) bersiaga memastikan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, bebas dari banjir pada awal tahun ini. 

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

Menurut President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, sejumlah persiapan dan perbaikan telah dijalankan PT Angkasa Pura II agar banjir pada awal 2020 di Bandara Halim Perdanakusuma tidak berulang kembali. 

 Perseroan telah mengambil sejumlah langkah antisipasi untuk memperkuat sistem drainase di bandara tersebut. 

Baca Juga:
Cuma 12 Hari Libur Lebaran, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Tembus 2,02 Juta, jadi Tersibuk di Asia Tenggara

“Sesuai arahan Menteri Perhubungan saat melakukan inspeksi di Bandara Halim Perdanakusuma beberapa waktu lalu, kami telah melakukan langkah antisipasi baik itu jangka pendek mau pun jangka panjang untuk mengupayakan agar tetap bebas banjir di puncak musim penghujan pada awal tahun ini, sehingga penerbangan dapat berjalan lancar dan aktivitas masyarakat tidak terganggu," urainya, Sabtu (13/2/2021).

Adapun sistem drainase Bandara Halim saat ini sudah diperkuat dua kolam resapan air yakni yang ada di sisi utara dan sisi selatan. 

Baca Juga:
Penumpang di Puncak Arus Balik di 20 Bandara Angkasa Pura II Tembus 309.477, Operasional dan Layanan Lancar

Director of Technic PT Angkasa Pura II Agus Wialdi menuturkan, pada tahun lalu dan awal tahun ini dilakuan peningkatan kapasitas kedua kolam resapan tersebut.

“Kapasitas kolam resapan sudah ditingkatkan. Pada Januari - Februari 2020 selesai dilakukan pelebaran dan penambahan kolam penampung di sisi selatan. Lalu, pada November 2020 dilakukan kembali pelebaran dan pendalaman di kolam sisi utara dan sisi selatan,” ujar Agus. 

Sementara itu, pada Februari 2021 kembali dilakukan pendalaman kolam selatan dengan cara penggalian menggunakan alat berat backhoe agar dapat menampung air lebih banyak. 

“Pertama-tama kolam retensi dikeringkan dari air, menggunakan pompa. Kemudian, alat berat backhoe masuk ke dalam kolam untuk penggalian sehingga daya tampung air bisa lebih banyak. Secara keseluruhan, saat ini Bandara Halim sudah memiliki kolam yang memadai,” ungkap Agus. 

Saluran air di sisi udara tepatnya di sepanjang Taxiway C sampai ke area kargo juga telah dilebarkan dan dilakukan normalisasi. 

“Kami juga memastikan manhole (penutup saluran drainase) dan saluran drainase dapat berfungsi dengan baik. Seluruh pintu air di kolam penampungan juga dipastikan dapat bekerja dengan baik.”

Saat ini kata dia, Bandara Halim  juga diperkuat mobil pompa air dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung - Cisadane sebagai amunisi guna memastikan bandara bebas banjir.

Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma Pnb TNI Nandang Sukarna menambahkan, mobil pompa tersebut sudah digunakan sejak 8 Februari 2021. 

“Atas dukungan dari Kementerian PUPR, mobil pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung - Cisadane sudah datang di Bandara Halim 7 Februari. Keesokan harinya, mobil pompa sudah digunakan untuk mendukung Bandara Halim bebas banjir,” ujar Marsma Pnb TNI Nandang.

Di samping penambahan dan peningkatan kapasitas infrastruktur sistem drainase, Bandara Halim juga menerapkan prosedur baru untuk mengantisipasi banjir seperti misalnya pengecekan khusus dilakukan di seluruh area ketika hujan turun lebih dari satu jam.

Selanjutnya frekuensi pembersihan sampah di area kolam penampung dan saluran drainase ditingkatkan, serta koordinasi berkelanjutan dengan tim Kementerian PUPR dan Lanud Halim terkait sistem drainase. 

Bandara Halim memiliki total luas area sekitar 165 hektare, dengan luas terminal penumpang pesawat 21.108 meter persegi, luas apron 152.100 meter persegi, luas area kargo 1.685 meter persegi, dan runway berdimensi 3.000 x 45 meter. 

Jumlah pergerakan penumpang di bandara ini sempat menyentuh 6 juta orang per tahun. 

Bandara ini dikenal dengan multiple airport yang melayani berbagai jenis penerbangan, yakni penerbangan reguler berjadwal, penerbangan charter, penerbangan VIP/VVIP, penerbangan militer, penerbangan medivac (medis), penerbangan kargo, penerbangan private, dan penerbangan untuk latihan. 

Pihaknya juga turut mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta, khususnya terkait dengan protokol kesehatan seperti menerapkan jaga jarak, mewajibkan penggunaan masker.

"Kami juga memastikan penumpang pesawat memenuhi persyaratan perjalan dengan pesawat seperti harus memiliki hasil tes Covid-19 yang masih berlaku," tutup Nandang.  (omy)