Webinar Balitbanghub: Pentingnya Kesiapan SDM dan Iptek dalam Sislognas

  • Oleh : Naomy

Kamis, 25/Feb/2021 15:42 WIB
Angkutan laut logistik Angkutan laut logistik

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Wehinar series kembali digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub).

Baca Juga:
Sambut Harhubnas, Balitbanghub Gelar Donor Darah dan Plasma Konvalesen

Kali ini digelar oleh Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan dengan tema “Upaya Menekan National logistics Costs di Pelabuhan."

Ini bagian dalam mewujudkan visi ekonomi Indonesia tahun 2025 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) melalui peningkatan konektivitas antardaerah dengan mempercepat pembangunan setiap koridor perekonomian.

"Tentu saja didukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penggunaan IPTEKS, Sistem Logistik Nasional (Sislognas), diharapkan dapat berperan meningkatkan daya saing nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Sekretaris Kementerian Perhubungan Djoko Sasono di Jakarta, Kamis (25/2/2021).

Kata dia diperlukan dukungan infrastruktur logistik yang memadai dalam menjamin kelancaran aktivitas logistik. 

Sesuai dengan Buku Cetak Biru Pengembangan Sislognas, yang termasuk dalam infrastruktur yang mendukung aktivitas logistik tersebut terdiri atas: (1) simpul logistik (logistics node), yaitu pelaku logistik dan konsumen, dan (2) mata rantai logistik (logistics link), yang berperan dalam menggerakkan barang dari titik asal (point of origin) ke titik tujuan (point of destination).

Selanjutnya yang berupa jaringan distribusi, jaringan transportasi, jaringan informasi, dan jaringan keuangan
Kinerja logistik Indonesia dengan menggunakan Indeks Kinerja Logistik (Logistics Performance Index).

Pada tahun 2018 posisi Indonesia berada pada peringkat ke-46 dari 160 negara yang disurvei oleh Bank Dunia, dan berada di bawah beberapa negara ASEAN, yaitu Singapura (7), Thailand (32), Vietnam (39), Malaysia (41), tetapi lebih tinggi dibandingkan Filipina (60), Laos (82), Kamboja (98), dan Myanmar (137).

"Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kinerja logistik di Indonesia masih rendah, yang tentu berpengaruh pada biaya logistik," ungkapnya.

Diperlukan upaya menurunkan biaya logistik, yang diharapkan meningkatkan daya saing Indonesia dalam kancah persaingan global sebagai dampak pasar yang semakin terbuka.

Biaya logistik yang rendah akan memberikan nilai tambah bagi produk nasional, baik dari sisi biaya maupun kualitasnya. 

Upaya penurunan biaya logistik dengan meningkatkan efisiensi sistem transportasi nasional yang meliputi moda-moda transportasi jalan, kereta api, laut, dan udara. 

Indek daya saing diukur dari efisiensi on-the-ground rantai suplai perdagangan atau kinerja logistik. 

"Rantai suplai merupakan tulang punggung perdagangan dan bisnis internasional. Sementara biaya logistik meliputi biaya transportasi, pergudangan, clearance perbatasan, sistem pembayaran dan fungsi-fungsi terkait lain. dikelola dengan baik guna menunjang perekonomian nasional," beber Djoko.

Menurutnya upaya menekan biaya logistik masih diperlukan, yang diharapkan meningkatkan daya saing Indonesia dalam kancah persaingan global sebagai akibat pasar yang semakin terbuka. 

Biaya logistik yang rendah akan memberikan nilai tambah bagi produk nasional, baik dari sisi biaya maupun kualitasnya. Sedangkan biaya logistik yang tinggi di Indonesia memang masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan dan efisiensi pelabuhan menjadi salah satu kunci utama yang memegang peranan penting untuk menurunkan biaya logistik.

"Dalam menekan biaya logistik nasional di pelabuhan, diperlukan terobosan dengan melihat beberapa komponen-komponen yang dapat menekan cost logistik nasional.

Pelindo akan merilis item-item yang akan diturunkan biayanya dan diharapkan menjadi stimulus ekonomi di masa pandemi dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 sebesar 5% dari sektor perhubungan laut. 

Diharapkan, kesepakatan penurunan tarif tersebut dapat diwujudkan dan pada triwulan ke II sudah dapat  terealisasi.

"Tujuan dari pelaksanaan Webinar Series ini adalah mendiskusikan dan mendapatkan masukan-masukan terkait dengan upaya yang dilakukan untuk menekan National Logistics Costs di Pelabuhan," imbuhnya. (omy)