Oleh : Redaksi
QUELIMANE (BeritaTrans.com) - Pesawat Boeing 737-700, yang dioperasikan oleh LAM Linhas Aereas De Mocambique, tergelincir saat mendarat di Bandara Quelimane, Mozambik.
Pesawat mendarat dengan selamat tetapi ketika mencapai ujung landasan, pesawat itu berbelok ke rumput antara landasan pacu dan jalur taksi. Tidak ada korban luka yang dilaporkan dari kejadian ini.
Pada 26 Februari sekitar pukul 14:45 waktu setempat, sebuah LAM Boeing 737-700 berakhir di rumput, lepas landas pacu, di bandara Quelimane (UEL). Pesawat tersebut pernah terbang dari ibu kota Mozambik, Maputo, sebagai penerbangan TM1134.
Baca Juga:
AirAsia Terbangi Rute Bali-Banjarmasin
Menurut The Aviation Herald, 737 telah lepas landas di dekat ujung landasan, berhenti dengan semua gigi di rumput antara landasan pacu dan jalur taksi.
Baca Juga:
Pilot dan Kru Citilink Mengajar di SD di Sumba
Sumber mencatat bahwa ada hujan lebat di bandara pada saat itu.
Maskapai mengeluarkan pernyataan berikut setelah insiden tersebut:
“Kejadian yang tidak ada korban jiwa itu terjadi sore tadi sekitar pukul 14.40 WIB. Penerbangan TM1134 beroperasi dari Maputo ke Quelimane.
Petugas pemadam kebakaran dari Bandara Mozambik berada di landasan pacu saat penumpang dan awak diturunkan dengan aman dan dibawa ke fasilitas bandara untuk bantuan lebih lanjut. "
Pesawat itu terbang dari Maputo ke Quelimane, di Mozambik. Foto: FlightRadar24.com
Tentang pesawat
737-700, C9-BAR terdaftar, adalah salah satu dari dua 737-700 yang dioperasikan oleh LAM. Faktanya, itu hanya satu dari empat pesawat di seluruh armada LAM- dua pesawat lainnya adalah jet regional Embraer E190.
Jet kecil itu sebenarnya telah beroperasi di banyak wilayah di dunia, melayani maskapai penerbangan di Amerika Serikat, Cina, Timur Tengah, dan Afrika. C9-BAR (MSN 30674, Nomor Jalur 1511) pertama kali dikirim ke Aloha Airlines pada bulan Juni 2004. Empat tahun kemudian, pada Mei 2008, dipindahkan ke Sun Country Airlines, dan kemudian ke maskapai China Lucky Air pada Oktober 2008.
Setelah terbang dengan maskapai China selama delapan tahun, jet tersebut menuju ke Afrika di mana ia terbang dengan Trans Air Congo selama dua tahun, kemudian terbang dengan Ibex Air Charter Lebanon dari 2018 hingga 2019.
(jasmine/sumber: simpleflying.com).