Meski Gunung Sinabung Erupsi, Operasional Penerbangan di Bandara Kualanamu Normal

  • Oleh : Naomy

Selasa, 02/Mar/2021 12:34 WIB
Bandara Kualanamu (dok.) Bandara Kualanamu (dok.)


TANGERANG (BeritaTrans.com) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali erupsi dan mengeluarkan guguran awan panas, Selasa (2/3/2021) pukul 06.42 WIB.

International NOTAM Office AirNav Indonesia telah merilis dua buah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktifitas erupsi Gunung Sinabung tersebut dengan detail:

Baca Juga:
Monitoring Arus Balik Lebaran 2024, Dirjen Perhubungan Udara Apresiasi Semangat Karyawan AirNav

a. Nomor : ASHTAM 2159
Sumber : VAWR
Waktu : 2 Maret 2021 pukul 01.15 UTC
Status : RED ALERT
Detail Abu Vulkanik : Ketinggian dari permukaan tanah – Flight Level F250 (pengamatan pada pukul 
00.20 UTC), bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 15 kt, dan

b. Nomor : ASHTAM 2160
Sumber : VAWR
Waktu : 2 Maret 2021 pukul 02.16 UTC
Status : RED ALERT
Detail Abu Vulkanik : Ketinggian dari permukaan tanah – Flight Level F400 (pengamatan pada pukul 
01.20 UTC), bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 25 kt.

Baca Juga:
Periode Mudik Lebaran, Airnav Telah Layani 36.994 Penerbangan

3. Pilot Wings Air Penerbangan 1248 rute Medan Kuala Namu – Nias Binaka yang melakukan melalui observasi visual pada pukul 08.45 WIB melaporkan bahwa abu vulkanik Gunung Sinabung terlihat sampai dengan ketinggian 12,000 kaki di atas permukaan air laut dan mengarah ke barat.

"Namun dinyatakan tidak signifikan terhadap pergerakan dan jarak pandang pesawat," jelas Manajer Hubungan Masyarakat Airnav Indonesia Yohanes Harry Douglas Sirait dalam keterangan tertulis.

Baca Juga:
Airnav Siap Layani 9.000 Lebih Traffic Penerbangan Periode Angleb 2024

Hingga pukul 11.30 WIB, tidak ada dampak signifkan aktifitas erupsi Gunung Sinabung terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia.

"Baik di Cabang Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) maupun Cabang Medan," tuturnya.

Meski tidak ada dampak signifikan, AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi.

Pada Cabang JATSC disebutkan Yohanes, membuat plotting area untuk pesawat terbang menghindari area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.

"Cabang Medan dengan mengarahkan pesawat yang terbang dari dan menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu menjauhi area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector," ungkap dia.

AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga terkait perkembangan aktifitas erupsi Gunung Sinabung yang berpotensi memengaruhi kegiatan operasional.

"Informasi terkini akan selalu kami perbaharui sesuai kondisi di lapangan," tutupnya. (omy)