Menhub Tinjau Infrastruktur Transportasi di Sulsel dan Sultra

  • Oleh : Naomy

Kamis, 18/Mar/2021 19:22 WIB
Menhub di sela timjauan prasarana transportasi di Sulsel dan Sultra Menhub di sela timjauan prasarana transportasi di Sulsel dan Sultra

 

SULAWESI (BeritaTrans.com) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau sejumlah infrastruktur transportasi di Sulawesi.

Baca Juga:
Menhub Apresiasi Kolaborasi Stakeholder Bandara Soekarno-Hatta di Tengah Angleb

Di antaranya yaitu  Bandara Betoambari dan Pelabuhan di Bau-bau, Sulawesi Tenggara, serta Bandara Arrung Palakka di Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (18/3/2021).

Menhub mengemukakan, tinjauannya ke sejumlah infrastruktur Bandara dan Pelabuhan untuk menindaklanjuti aspirasi dari Pemerintah Daerah (Pemda), yang mengusulkan pembangunan dan pengembangan.

Baca Juga:
Moda Penerbangan Angkut Pemudik Terbanyak pada H-2 Lebaran

“Sekitar dua minggu lalu Gubernur Sulawesi Tenggara (Ali Mazi) datang ke Jakarta untuk menyampaikan usulan pengembangan bandara dan pelabuhan di Sultra,” kata Menhub.

Pemprov Sultra mengusulkan untuk melakukan perpanjangan runway atau landas pacu Bandara Betoambari di Baubau, Buton, Sultra, dari saat ini sepanjang 1.800 m menjadi 2.000 m.

Baca Juga:
Menhub Tinjau Kesiapan Layanan Angleb di Bandara Soekarno-Hatta

Pengembangan bandara perlu dilakukan karena adanya kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan industri di kawasan Kepulauan Buton.

Selain itu untuk membangun pelabuhan di Buton sebagai pintu utama distribusi aspal Buton baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.

"Proyek pembangunan pelabuhan di Kabupaten Buton dapat dilakukan menggunakan skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan diperlukan komitmen dari Pemerintah Daerah terkait dengan pembebasan lahannya," tuturnya.

Selanjutnya, Menhub juga meninjau Bandara Arrung Palakka di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dia menyambut baik usulan dari Pemprov Sulsel yang ingin mengaktifkan kembali Bandara Arrung Palakka, dengan melakukan pengembangan.

"Saya hadir mengevaluasi Bandara Bone agar bisa aktif kembali. Ada dua tahap yang harus dipastikan. Pertama, memastikan bandara memenuhi aspek keselamatan dan keamanan penerbangan. Kedua, memperpanjang runway. Kami mohon bantuan Pemda, agar dapat membebaskan lahan yang diperlukan, " ungkap dia.

Sebelumnya, Pemprov Sulsel mengusulkan untuk memperpanjang runway Bandara Bone yang saat ini hanya sepanjang 1.200 m menjadi 2.100 m.

Hal itu agar dapat didarati pesawat jenis Boeing. Pemprov Sulsel memproyeksikan bandara ini menjadi gerbang utama transportasi udara bagi empat kabupaten di sekitarnya. Yaitu Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai. (omy)