Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Banyak penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang bukan merupakan oekerja, tetapi pedagang atau pelancong.
Baca Juga:
Libur Telah Usai, Stasiun Tanah Abang Dipadati Penumpang Pagi Ini
Pedagang memanfaatkan jasa angkutan massal tersebut untuk mobilitas mereka menuju pasar Tanah Abang untuk membeli berbagai keperluan komoditas untuk dijual kembali. Mayoritas produk adalah pakaian. Sedangkan pelancong juga memanfaatkan KRL untuk bepergian ke kawasan Kota Tua Jakarta atau ke Bogor.
Di antara warga, yang piknik, tersebut membawa anak-anak. "Mau ke Kota Tua. Keliling sebentar," ungkap seorang perempuan sambil menuntun anaknya.
Baca Juga:
Groundbreaking Stasiun Tanah Abang Kolaborasi Kemenhub, Pemprov DKI Jakarta dan KAI
Saat menanti KRL, tampak sejumlah anak-anak duduk di lantai peron. Mereka mungkin lelah bila harus berdiri lama.
Seperti diketahui Stasiun Tanah Abang kini sudah disulap jadi stasiun kereta terpadu.
Baca Juga:
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Dimulai
Semua moda transportasi disebut sudah terhubung di Stasiun Tanah Abang yang mengadopsi konsep transit orriented development alias TOD. Mulai dari kereta api hingga ojek online (ojol).
Stasiun ini menjadi salah satu dari 4 stasiun yang baru saja dipugar oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta (MITJ), perusahaan patungan PT MRT dan PT KAI.
TOD ini lah menunjukkan tingkat kemudahan buat masyarakat pindah ke satu titik dan titik lainnya. Mereka akan mudah melakukan kegiatan di tiga sampai lima jenis kendaraan tanpa perlu berpindah, semua menjadi efisien
(bagas).