Kemenhub Bangga Antusias Pengguna BTS Terus Meningkat

  • Oleh : Naomy

Selasa, 06/Apr/2021 16:54 WIB
Teman bus Solo Teman bus Solo

 

SOLO (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat bangga, antusias pengguna jasa Teman Bus atau By The Service (BTS) terus meningkat.

Baca Juga:
Animo Masyarakat Tinggi, Ditjen Hubdat Siapkan 722 Bus dan 30 Truk untuk Mudik Gratis Lebaran 2024

Plt. Kasudit Angkutan Perkotaan Hadi Setyabudi Pramono menyebutkan, dari lima kota yang sudah mengoperasikan BTS yakni Palembang, Bali, Medan, Solo, dan Yogya, rata-rata tingkat keterisian bus tinggi.
 
"Data ril kita bervariasi, Medan sangat antusias di salah satu rute bahkan sampai selalu antre panjang," ujar Hadi di Solo, Selasa (6/4/2021).

Di Medan BTS yang dinamakan Transmetro Daily ini sudah tersedia satu bus besar dan tiga bus medium.

Baca Juga:
Operator Bus Diimbau Tak Gunakan Klakson Telolet

"Kami berpikiran untuk mengganti bus medium ke bus besar," ungkapnya.

Berdasarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saja jumlahnya terus meningkat. Pihaknya tidak bisa membayangkan bagaimana bila sudah lebih longgar.

Baca Juga:
Menhub Dorong Pembangunan Berkonsep TOD untuk Akses Transportasi Massal di Jabodetabek

Medan bisa disebut back bone BRT terkait dengan LRT dan BRT saat ini menjadi kajian bersama oleh Bank Dunia.

Sedangkan di Bali menurut Hadi, meski target awal adalah wisatawan mancanegara, namun ternyata masyarakat setempat dan wisatawan domestik juga antusias tinggi.

"Kami bersyukur banyaknya promosi baik offline maupun media sosial," ujarnya.

Di Yogya dan Solo perkembanganya juga baik. Rata-rata okupansi terisi lebih dari 50 persen setelah bangku bus dibatasi selama pandemi Covid-19.

Penumpang juga banyak yang memilih alihmoda ke kereta api saat jarak tempuh sudah melebihi 25 km.

"Kami berencana menambah trayek lebih panjang lagi," imbuh Hadi.

Sedangkan di Palembang, load faktor rata-rata mencapai 50 persen. Hanya saja ada salah satu trayek yang bersinggungan dengan halte LRT.

Untuk itu maka akan dijadikan feeder untuk LRT, agar tidak mematikan sala satu angkutan umum.

Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga 2024 ditargetkan realisasi BTS sebanya 21 kota.

"Untuk tahun ini kami menargetkan penambahan di lima kota," ungkapnya.

Subsidi per tahun bagi lima kota Rp300 miliar. Ditambah rencana lima kota di tahun ini lima kota mulai September atau Oktober. (omy)