Oleh : Fahmi
KUPANG (BeritaTrans.com) - Sebanyak 22 perahu milik nelayan di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak diterjang badai siklon tropis Seroja.
Seorang nelayan Moses Ngelu mengaku, dari 38 perahu nelayan yang ditambat di pesisir Pantai Oesapa, hanya 16 yang baik. Sisanya rusak berat dan tak bisa digunakan.
Baca Juga:
Maritime Coordination Center Pelabuhan Waingapu Diresmikan Gubernur NTT
"Yang kami data ini masih di Oesapa. Ini belum dihitung perahu nelayan di Pantai Oeba dan Pantai Namosain," ungkap Moses, Selasa (6/4/2021).
Menurut Moses, kerugian material akibat perahu yang rusak itu mencapai miliaran rupiah.
Moses dan sejumlah nelayan lainnya, sampai saat ini masih memperbaiki perahu yang kerusakan tidak terlalu parah.
Untuk biaya perbaikannya, kata Moses, mencapai puluhan juta rupiah.
Baca Juga:
Pelindo Beri Bantuan Rumpon Ikan Kepada Nelayan dan Santunan Anak Yatim di Kepulauan Seribu
Hal senada juga disampai nelayan lainnya Ferdy Fallo.
Menurut Ferdy, selain perahu yang rusak, peralatan tangkap juga ikut rusak.
"Saat ini kami tidak bisa melaut karena perahu rusak berat. Meski cuaca saat ini mulai membaik," kata dia.
Ferdy dan Moses berharap, pemerintah setempat bisa membantu memenuhi kebutuhan pokok para nelayan berupa makan dan minum untuk beberapa hari ke depan.
"Sambil kami masih menunggu memperbaiki perahu yang rusak, semoga pemerintah bisa membantu kami," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Badai siklon tropis Seroja menerjang Kota Kupang, Senin (5/4/2021) dini hari, menyebabkan 1.264 rumah warga rusak berat.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Jemmi Didok, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Selasa (6/4/2021) petang.
Selain rumah warga rusak, lanjut Jemmi, badai tersebut juga menyebabkan seorang warga meninggal dan tujuh orang menderita luka berat.(fh/sumber:kompas.com)