Sirani, Mudahkan Bikin Laporan Operasional Pelabuhan

  • Oleh : Naomy

Rabu, 07/Apr/2021 06:54 WIB
Subagio Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Subagio Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kepelabuhanan terus mengoptimalkan pelaporan pelayanan operasional di sektor Pelabuhan. 

Baca Juga:
Kemenhub Uji Coba Sandar Kapal dan Operasional 3 Pelabuhan di Teluk Palu

Nah salah satunya dengan menghadirkan Sirani (sistem informasi pelaporan elektronik), yang akan membuat pelaporan kinerja operasional pelabuhan makin mudah dan optimal.

Sirani menurut Direktur Kepelabuhanan Subagio, adalah bentuk kolaborasi antara direktorat kepelabuhanan dengan bagian organisasi dan humas, dalam upaya optimalisasi penyelenggaraan bidang kepelabuhanan.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Uji Coba Berita Acara Online Perizinan Tersus dan TUKS

Selain itu untuk peningkatan kinerja pelayanan pelabuhan melalui sistem pelaporan dan monitoring berbasis teknologi informasi.

"Pembangunan sistem Sirani diharapkan mampu menjadi fungsi kontrol terhadap kinerja operasional pelabuhan, kemudahan dalam mengakses informasi tentang kinerja pada pelabuhan tertentu, serta mendorong peningkatan kapasitas penyelenggara pelabuhan dalam beradaptasi dengan teknologi informasi," uranya di Jakarta, Selasa (6/4/2021).

Baca Juga:
Sirani Bikin Optimal Pelaporan Layanan Operasional Pelabuhan

Untukmya digelar Bimbingan Teknis terkait, merupakan implementasi setelah dikeluarkannya surat edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut nomor SE 50 tahun 2020 tentang kewajiban pelaporan standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan bagi penyelenggara pelabuhan melalui Sirani.

Sebelumnya, kegiatan sosialisasi telah dilaksanakan pada Oktober dan November 2020 berupa familiarisasi dan simulasi secara langsung penggunaan sistem Sirani kepada perwakilan penyelenggara pelabuhan baik otoritas pelabuhan, kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan serta unit penyelenggara pelabuhan.
 
“Melalui pelaksanaan kegiatan webinar/bimtek ini, diharapkan dalam waktu dekat seluruh penyelenggara pelabuhan memiliki kesamaan persepsi, keseragaman dan kualitas yang sama dalam mengoptimalkan pelaporan kinerja operasional pelabuhan melalui Sirani serta mempertegas kecepatan dan keterbukaan informasi publik yang diimplementasikan oleh direktorat jenderal perhubungan laut terkait kinerja operasional pelabuhan di pelabuhan di Indonesia,” papar dia.
 
Subagiyo menambahkan, selain penguatan dan peningkatan melalui pembangunan sistem dimaksud, direktorat kepelabuhanan saat ini sedang melakukan penyiapan draft rancangan keputusan Menteri Perhubungan tentang standar kinerja operasional pelabuhan.

Secara substansi, akan memuat pengaturan komprehensif terkait kinerja operasional pelabuhan, baik pelabuhan yang diusahakan secara komersial maupun yang belum diusahakan secara komersial, yang nantinya akan menggantikan peraturan direktur jenderal yang berlaku saat ini.
 
Adapun kondisi saat ini, terkait pelaporan capaian standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan pada pelabuhan-pelabuhan yang sudah diusahakan secara komersial maupun non-komerisal, dinilai belum berjalan secara efektif dan efisien.

"Masih banyak penyelenggara pelabuhan yang belum secara rutin melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil evaluasi capaian standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan ke pusat," ungkapnya.

Baru sekitar 30% dari total unit penyelenggara teknis yang telah melapor. Sirani diharapkan lebih komprehensif, fleksibel dan adaptif, menghadirkan kondisi ideal dalam hal pengawasan, pemantauan, dan pelaporan kinerja operasional pelabuhan termasuk kemudahan dalam mengakses informasi terkait kinerja operasional pelabuhan. (omy)