Dirjen Agus Sampaikan Keprihatinan dan Duka Cita Dampak Bencana di NTT

  • Oleh : Naomy

Rabu, 07/Apr/2021 15:42 WIB
Ikusteasi KMP Jatra 1 yang rusak dampak cuaca ekstrem di Kupang Ikusteasi KMP Jatra 1 yang rusak dampak cuaca ekstrem di Kupang


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Cuaca ekstrem akibat silikon tropis Seroja telah memicu bencana alam di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan fasilitas umum yang terjadi sejak Sabtu (4/4/2021). 

Sejumlah sarana dan prasarana pelabuhan dan kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Laut yang berada di wilayah Provinsi NTT turut mengalami kerusakan. 

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H Purnomo mengungkapkan keprihatinannya atas musibah bencana alam yang terjadi di NTT.

“Kami turut prihatin dan berduka cita atas musibah bencana alam yang terjadi di NTT. Semoga korban yang hilang dapat segera ditemukan dan kondisi NTT segera pulih,” kata Dirjen Agus.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Terbitkan Aturan Penanganan Kapal Angkut Kendaraan Listrik

Dia menyebutkan, meskipun terdampak bencana namun hingga saat ini ada sejumlah pelabuhan yang terpantau dalam kondisi baik-baik saja.

“Pelabuhan di wilayah NTT seperti Pelabuhan Maumere dan Lewoleba, Pelabuhan Waingapu serta Pelabuhan Tenau Kupang dalam kondisi relatif baik meski gedung kantornya ada yang mengalami kerusakan. Namun Pelabuhan Baa dan Pelabuhan Biu terdampak bencana,” ujarnya.

Baca Juga:
Dirjen Hubla Tinjau Kesiapan Angkutan Laut Lebaran di Pelabuhan Kalianget

Adapun kerusakan yang terjadi diantaranya berupa bangunan yang retak dan roboh sebagian. Serta beberapa kerusakan lainnya di sekitar pelabuhan terutama akibat gelombang pasang yang terus menerjang hingga saat ini.

“Pelabuhan Biu terkena dampak bencana yang paling parah. Kerusakan semakin melebar akibat gelombang pasang yang terus menerjang selama beberapa hari hingga mengakibatkan jebolnya dermaga," ungkap dia.

Berdasarkan laporan yang diterima, ada kemungkinan masih akan terjadi kerusakan lainnya pada lantai dermaga Pelabuhan Biu.

Mengingat saat ini Wilayah NTT sedang terjadi badai La Lina yang diperkirakan terjadi sampai dengan bulan Mei 2021 sesuai surat dari BMKG. (omy)