Menhub Minta Usaha Non Kepelabuhanan di Priok Ditertibkan

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 16/Apr/2021 04:35 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Kepala BPTJ Polana B Pramesti di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Kepala BPTJ Polana B Pramesti di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi minta usaha diluar terkait pelabuhan atau non kepelabuhanan agat ditertibkan.

Hal itu disampaikannya di sela mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan untuk mengantisipasi dan melakukan mitigasi jika terjadi kepadatan lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Pertemuan digelar di Kantor Pelindo II (IPC), Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga:
Arus Balik dari Sumatera Menuju Jawa Melalui Penyeberangan Terpantau Lancar dan Terkendali

Pertemuan tersebut dihadiri antara lain oleh Dirjen Perhubungan Laut Agus H. purnomo, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jajodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti, Dirut Pelindo II Arif Suhartono, dan perwakilan dari asosiasi, serta instansi terkait lainnya.

"Ada dua hal yang telah disepakati dalam rapat untuk menangani kepadatan di arus lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok," ungkapnya.

Baca Juga:
Puncak Arus Balik, Pemerintah Tambah Jumlah Perjalanan Kapal dan Kapasitas Rute Panjang-Ciwandan

Pertama, apabila satu pelabuhan mengalami penumpukan jumlah kedatangan, maka wajib dialihkan ke pelabuhan lain.

Saat ini ada ketimpangan antara Pelabuhan satu, dua, dan tiga, yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Juga:
Pastikan Kelancaran Arus Balik, Kemenhub Siapkan Kapal Rute Panjang-Ciwandan 12-18 April 2024

“Penerapan Standard Operation Procedure (SOP) dan digitalisasi menjadi satu hal penting untuk mengatasi ketimpangan tersebut. Maka dari itu, Saya tugaskan Otoritas Pelabuhan dan Pelindo II untuk melaksanakannya dan mengkoordinasikannya dengan Bea Cukai,” kata Menhub.

Kedua, meminta adanya penertiban dan penegakkan hukum terhadap perusahaan yang beroperasi tidak sesuai lahan dan zonasinya. 

“Banyak sekali perusahaan yang menempati  tidak sesuai dengan peruntukan lahan dan zonasinya, sehingga terjadi penumpukan di beberapa titik. Kami sudah berkoordinasi ke Gubernur DKI untuk menseleksi mereka serta menganjurkan mereka untuk beroperasi di daerah industri,” urainya..

Menhub juga meminta koordinasi antarpemilik barang terkait arus lalu lintas tersebut, sehingga truk yang masuk membawa barang dapat keluar juga dengan membawa barang atau tidak kosong muatannya.

Dia ingin ada perbaikan dan ingin meningkatkan indeks logsitik supaya makin baik. Di masa Lebaran ini di mana angkutan logistik boleh bergerak leluasa, Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat melakukan pergerakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan logistik.

Sebelumnya, telah terjadi penumpukan arus kendaraan pengangkut kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu. 

Diketahui, penyebabnya karena imbas dari terganggunya lalu lintas kapal yang terjadi di Terusan Suez, Mesir, akibat adanya kapal yang karam di wilayah tersebut. (omy)