Cegah Huru-hara di Bandara, Angkasa Pura II Gandeng BNPT

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 17/Apr/2021 12:31 WIB
Kerja Sama Angkasa Pura II dan BNPT Kerja Sama Angkasa Pura II dan BNPT


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Cegah huru-hara di Bandara seperti terorisme dan radikalisme,  PT Angkasa Pura II (Persero) gandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menandatangani Perjanjian Kerja Sama.

Penandatanganan Kerja Sama antara Angkasa Pura II dan BNPT dilakukan pada 15 April 2021.

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

Turut dihadiri President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dan Ketua BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar beserta Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Hendri Paruhuman Lubis serta Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Budiono Sandi. 

Muhammad Awaluddin mengatakan, perseroan merupakan pengelola 20 bandara yang merupakan objek vital dan pintu masuk utama negara sehingga sangat penting bagi personel untuk dapat selalu mengasah kemampuan dalam memahami potensi ancaman terorisme dan radikalisme termasuk upaya pencegahannya. 

Baca Juga:
Cuma 12 Hari Libur Lebaran, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Tembus 2,02 Juta, jadi Tersibuk di Asia Tenggara

“Keamanan selalu menjadi fokus AP II, di mana kami menegakkan keamanan melalui pendekatan internal dan eksternal. Kerja sama ini merupakan langkah konkret kolaborasi antara AP II dan BNPT dalam mencegah dan menanggulangi terorisme dan radikalisme. Bandara harus terhindar dari potensi ancaman terorisme,” ujar Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/4/2021).

Melalui kerja sama dengan BNPT, pencegahan dan penanggulangan terorisme dan radikalisme di lingkungan AP II termasuk di 20 bandara yang dikelola perseroan akan semakin kokoh. 

Baca Juga:
Penumpang di Puncak Arus Balik di 20 Bandara Angkasa Pura II Tembus 309.477, Operasional dan Layanan Lancar

"Kami bersyukur dan berterimakasih atas dukungan penuh BNPT kepada AP II dalam mencegah terorisme dan radikalisme," ungkapnya.

Melalui kerja sama ini,  BNPT akan mendampingi AP II dalam melakukan peningkatan aspek keamanan di bandara agar semakin handal. Di samping itu, AP II dan BNPT juga akan menyusun pedoman bagi internal. 

Lebih lanjut, BNPT juga akan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan AP II untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mencegah radikalisme dan aksi teror. 

“Materi pendidikan dan pelatihan berfokus pada kesiapsiagaan nasional dan kontra radikalisasi, untuk meningkatkan kontribusi AP II dalam upaya bersama pencegahan terorisme dan radikalisme,” ujar Awaluddin. 

Sebagai bagian dari kerja sama, BNPT juga dapat melakukan background check terhadap calon karyawan baru yang ingin masuk bekerja di AP II. 

Ketua BNPT Boy Rafli Amar mengatakan, pendampingan segera dilakukan terhadap AP II guna pembinaan sumber daya manusia dan penyusunan pedoman yang diperlukan untuk memitigasi ancaman terorisme.

“Agar bisa segera intens berkoodinasi dan melakukan upaya assesment terhadap tata kelola keamanan yang berjalan di wilayah kerja AP II. Kami berterimakasih atas dukungan dan kerja sama AP II," tuturnya.

Boy Rafli menyebutkan, AP II merupakan pengelola bandara yang merupakan objek vital sehingga aksi terorisme harus dapat dicegah dan dihalau di seluruh lingkungan perseroan.

Saat ini bandara-bandara AP II telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas keamanan guna mencegah dan menanggulangai aksi terorisme.

Fasiltias tersebut di antaranya adalah CCTV dengan kemampuan analytics, baggage handling system level 5 seperti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang mampu mendeteksi bahan peledak, dan explosive containment dengan advanced technology pertama di Indonesia yang disebut dengan Nakula. (omy)