Polisi Texas Geledah Perusahaan Tesla Cari Data Kecelakaan Mobil Swakemudi

  • Oleh : Dirham

Rabu, 21/Apr/2021 12:41 WIB
CEO Tesla Elon Musk CEO Tesla Elon Musk

TEXAS (BeritaTrans.com) - Polisi Texas mengatakan kepada Reuters, pihaknya akan mengeluarkan surat perintah penggeledahan Tesla Inc. pada Selasa terkait dengan kecelakaan fatal yang dialami mobil buatan Tesla.

Penggeledahan itu dilakukan untuk mengamankan data, setelah CEO Tesla Elon Musk mengatakan pemeriksaan perusahaan menunjukkan sistem bantuan swakemudi mobil (Autopilot) tidak digunakan dalam insiden tersebut.

Baca Juga:
China Tarik 80.000 Mobil Tesla karena 2 Masalah, Apa Itu?

Mark Herman, dari kepolisian daerah Harris County 4, mengatakan pada hari Senin (19/4), salah satu bukti kecelakaan itu adalah pernyataan saksi yang jelas menunjukkan tidak ada seorang pun yang berada di kursi pengemudi ketika mobil Tesla Model S itu menabrak pohon.

Kecelakaan tersebut menewaskan dua orang pada Sabtu malam.

Baca Juga:
500 Ribu Mobil Tesla di AS Direcall Karena Fitur "Boombox"

Mobil Swakemudi Tesla Kecelakaan, 2 Penumpang Tewas
Herman mengatakan cuitan Musk pada Senin sore yang mengatakan bahwa log data yang diambil oleh perusahaan sejauh ini mengesampingkan penggunaan sistem swakemudi, adalah komentar pertama yang didengar polisi dari perusahaan itu.

"Kalau dia mencuit itu, jika ia sudah mendapatkan datanya, dia belum memberi tahu kami," kata Herman kepada Reuters. "Kami akan sangat menantikan data itu."

Kecelakaan itu merupakan kecelakaan Telsa ke-28 yang akan diselidiki oleh Badan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (Highway Traffic Safety Administration / NHTSA), yang mengatur keselamatan kendaraan.

Hal tersebut juga sedang diselidiki oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) – yang mencabut Tesla sebagai salah satu pihak dalam penyelidikan kecelakaan fatal pada 2018, setelah perusahaan itu membeberkan perincian penyelidikan kepada publik tanpa izin.

Dalam kecelakaan hari Sabtu, kata Herman, Tesla Model S buatan tahun 2019 itu sedang melaju dengan kecepatan tinggi di dekat Houston ketika gagal melewati tikungan dan keluar dari jalan raya, menabrak pohon dan terbakar.

Pihak berwenang menemukan dua mayat laki-laki di dalam mobil – satu di kursi penumpang depan dan sang pemilik mobil di kursi belakang.

"Kami mendapat keterangan saksi dari orang-orang yang mengatakan mereka pergi untuk test drive tanpa sopir dan untuk menunjukkan kepada teman mereka bagaimana mobil itu bisa berjalan sendiri," kata Herman.

Swakemudi Tesla adalah sistem bantuan pengemudi yang menangani beberapa tugas mengemudi dan memungkinkan pengemudi untuk melepaskan tangan mereka dari kemudi pada waktu tertentu. Namun, Tesla mengatakan fitur-fiturnya "memerlukan pengawasan pengemudi aktif dan tidak membuat kendaraan menjadi otonom."

Dalam cuitannya, Musk menolak gagasan bahwa perangkat lunak penggerak kendaraan semi-otomatis Tesla yang menjadi penyebab kecelakaan.

"Data log yang ditemukan sejauh ini menunjukkan Autopilot tidak diaktifkan & mobil ini tidak membeli FSD.” FSD mengacu pada Full Self-Driving (swakemudi penuh), yaitu sistem bantuan mengemudi semi-otomatis Tesla lainnya yang masih pada tahap beta dan masih membutuhkan pengawasan pengemudi.

Musk menambahkan bahwa "Autopilot standar membutuhkan garis jalur untuk menyala, yang tidak dimiliki jalan ini," mengacu pada penanda jalan yang perlu ditangkap oleh kamera kendaraan untuk mengaktifkan swakemudi.

Tesla memiliki akses ke data operasional dan diagnostik yang dikirimkan ke servernya secara "berkala" dari mobil, yang telah disita oleh polisi. Tidak jelas apakah penyelidik akan dapat mengambil data langsung dari perekam data kejadian pada kendaraan yang terbakar parah.


Hanya beberapa jam sebelum kecelakaan, Musk telah mencuit: "Tesla dengan swakemudi saat ini mendekati kemungkinan kecelakaan 10 kali lebih rendah daripada kendaraan biasa." (ds/sumber VOA News Indonesia)

 

 

Tags :