Bluebird Milad ke-49, Ini Deretan Inovasinya di Industri Transportasi Tanah Air

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 01/Mei/2021 20:33 WIB
Foto Istimewa Foto Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Setiap tanggal 1 Mei menandakan hari lahirnya perusahaan transportasi darat yang begitu lekat di hati masyarakat Indonesia, yaitu PT Blue Bird Tbk yang pertama kali didirikan pada tahun 1972.  

Menyambut masa waktu yang tidak singkat, yaitu 49 tahun berkiprah sebagai penyedia layanan transportasi terbaik di Indonesia, PT Blue Bird Tbk telah dikenal sebagai perusahaan yang lekat dengan konsistensi akan inovasi dan layanan terbaik guna menghadirkan mobilitas dalam menghubungkan banyak peluang untuk membawa kesempatan baru bagi pertumbuhan bangsa Indonesia. 

Sederet penyegaran untuk meningkatkan layanan tak henti dilakukan sejak armada Holden Torana, pertama kali bergulir di aspal Ibu Kota, Jakarta pada 1 Mei 1972. Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin pada tahun 1972 untuk menata sektor transportasi publik menjadi pembuka sejarah layanan PT Blue Bird Tbk. 

Saat itu, Ali Sadikin mengungkapkan bahwa Jakarta membutuhkan taksi dengan sistem argometer untuk penertiban taksi gelap dan membawa Ibu Kota kearah yang lebih metropolitan. 

Lewat semangatnya, Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, sebagai pendiri dari PT Blue Bird Tbk menghadirkan 25 armada Holden Torana sebagai armada pertama PT Blue Bird Tbk. 

Tahun demi tahun berlalu, sang burung biru secara konsisten terus membenahi diri untuk menjadi yang terbaik. Semangat tulus dalam memberikan layanan yang aman dan nyaman tertuang lewat sederet inovasi yang dihadirkan. 

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo mengungkapkan, bahwa perusahaan Bluebird sejak pertama kali didirikan telah lekat citranya sebagai pelopor dari perusahaan transportasi yang secara konsisten menghadirkan inovasi terbaru. 

“Sejak awal kehadirannya dalam melayani masyarakat, perusahaan berkomitmen penuh dalam memberikan pelayanan terbaik. Di 1972, Bluebird telah menggunakan sistem argometer melalui armada Holden Torana. Kemudian di tahun 1980, Air Conditioner telah menjadi perlengkapan standar di layanan kami. Dan di 1990, perusahaan telah memiliki sistem komputerisasi dalam menerima permintaan masyarakat melalui Bluebird Call Center,” ujarnya Noni pada keterangan resmi, Sabtu (1/5/2021). 

Memasuki tahun 1992, Bluebird Group menghadirkan layanan taksi eksekutif, yang dinamakan Silverbird melalui armada eks KTT non blok ASEAN. 

Selanjutnya dalam rangka meremajakan armada Silverbird sekaligus meningkatkan kenyamanan untuk pengalaman mobilitas terbaik, Silverbird mendatangkan armada Mercedes-Benz C-Class pada tahun 2007. Hal ini menandai Bluebird sebagai taksi pertama yang menggunakan mobil Mercy sebagai armada taksi eksekutif. 

Pada tahun 2013, perusahaan meluncurkan Bigbird Premium untuk menawarkan pengalaman bepergian yang semakin berkesan. Dengan antusias dari para pelanggan, pada tahun 2020 Bigbird kembali mendatangkan armada baru untuk layanan Bigbird Premium. Sigit Djokosoetono, Direktur PT Blue Bird Tbk mengungkapkan bahwa armada baru menjadi bagian dari diversifikasi usaha perusahaan. 

“Dengan semua keunggulan yang dimillikinya, Bigbird Premium menjadi layanan yang memberikan keamanan dan kenyamanan, sekaligus nuansa premium dan mewah kepada para pelanggan saat perjalanan wisata bersama keluarga maupun keperluan bisnis,” ungkapnya. 

Armada Bigbird Premium didesain dan dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas layanan personal yang menawarkan nuansa mewah dan premium; mulai dari exclusive seats dengan fitur pijat, ruang karaoke, onboard kitchen, mini refrigerator, ruang pribadi untuk meeting, Wi-Fi, minibar, LCD TV, hingga rest room. Armada Bigbird Premium Alpha memiliki kapasitas 14 exclusive seats dan ditambah dengan ruang entertainment, serta untuk jenis Bravo mampu memiliki kapasitas 12 exclusive seats. 

Dukungan Sosial Bluebird: Pendidikan, Pemberdayaan Perempuan, Kelestarian Lingkungan, Budaya, dan Kesejahteraan Pengemudi serta Karyawan. 

Sebuah nama akan lekat untuk menjadi cerminan dari sikap dan kepribadian. Nama Bluebird yang diambil dari filosofi sebagai sang burung pembawa kebahagiaan, tidak hanya fokus pada perkembangan armada beserta teknologinya. Di bawah payung program Bluebird Peduli, perusahaan secara berkelanjutan terus berperan aktif dalam memberikan manfaat kepada masyarakat luas, termasuk juga bagi kesejahteraan pengemudi dan karyawannya. 

Noni mengungkapkan, komitmen tersebut merupakan budaya serta nilai yang sudah diwariskan oleh mendiang Ibu Djoko dan terus dipegang hingga saat ini. 

“Nenek saya pernah berpesan, semakin banyak yang kita peroleh, maka semakin banyak kita juga harus berbagi. Kata-kata tersebut yang terus melekat pada diri kami, dan semangat Bluebird untuk menjadi perusahaan yang dapat memberikan dampak positif kepada khalayak luas,” sebutnya. 

Serangkaian program tersebut direalisasikan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan melalui Beasiswa Bluebird, pemberdayaan perempuan melalui Kartini Bluebird, kelestarian lingkungan melalui armada listrik, kesejahteraan keluarga besar Bluebird Group melalui program umroh gratis dan penyediaan rumah dengan KPR ringan, hingga kelestarian budaya antara lain dukungan pada acara Bebayuhan Sapuh Leger dan Bebayuhan Melik Massal, pelestarian Wayang Orang melalui Yayasan Satya Budaya Indonesia serta dukungan beasiswa terhadap pemenang kontestan Jegeg Bungan Desa di Festival Budaya Adat Kuta. 

“Sejak pertama kali diadakan pada 1998, secara total kami telah memberikan beasiswa kepada 34.000 anak-anak dari pengemudi Bluebird. Bahkan termasuk pada tahun 2020 meski dihadapi tantangan dari pandemi COVID-19, perusahaan tetap mampu memberikan beasiswa pendidikan kepada lebih dari 1.300 anak,” ujar Noni. 

Noni menambahkan bahwa saat ini, perusahaan juga terus secara aktif dalam mengajak para perempuan baik istri maupun putri dari pengemudi Bluebird untuk bergabung ke dalam Kartini Bluebird. Dengan pembekalan keterampilan seperti jahit menjahit, tata boga, dan termasuk edukasi finansial yang disediakan, Kartini Bluebird diharapkan mampu mendukung kesejahteraan dari keluarga pengemudi Bluebird Group. 

Selain di sektor pendidikan dan pemberdayaan perempuan, sektor kelestarian lingkungan juga turut menjadi perhatian Bluebird. Hadirnya E-Bluebird dan E-Silverbird tidak hanya untuk memberikan pengalaman baru akan bepergian dengan kendaraan listrik, namun kehadirannya juga ditujukan untuk membirukan langit Ibu Kota. Program ini juga didukung dengan kolaborasi bersama World Wildlife Fund (WWF) dalam kampanye One Ride One Seed – di mana setiap penumpang yang naik kendaraan listrik Bluebird Group dapat menyumbang satu penanaman pohon. 

Bergerak lebih jauh, Noni menambahkan bahwa kegiatan sosial dan kebudayaan tak luput dari perhatian Bluebird. 

“Bluebird dapat menjadi perusahaan besar hingga saat ini tentunya tidak terlepas dari peran pengemudi sebagai ujung tombak perusahaan. Oleh karenanya sebagai sebuah keluarga besar, perusahaan menghadirkan program-program seperti umroh gratis serta penyediaan rumah dengan KPR ringan. Hal ini diharapkan dapat mendukung kesejahteraan mereka, dan menjadi bentuk apresiasi terhadap dedikasi pengemudi dalam melayani masyarakat,” ujarnya. 

Sebagai penutup, Noni mengungkapkan, melalui peringatan hari ulang tahun perusahaan yang ke-49, Bluebird Group akan terus membawa semangat baru dalam melanjutkan inovasi dalam transformasi digital perusahaan. Segenap penerapan teknologi yang diiringi dengan program pemberdayaan akan terus dilakukan Bluebird Group untuk perkembangan industri transportasi tanah air. 

“Kami tak akan berhenti di sini. Zaman terus melaju, begitu pun kami yang akan terus senantiasa berkembang. Dengan tetap menjaga semangat dan nilai-nilai perusahaan yaitu Integritas, Peduli, Terus Berkembang dan Melayani, kami percaya Bluebird Group akan terus memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” tutup Noni.(fahmi)