Diminati Banyak PO, Apa Saja Kelebihan Bus Tronton?

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 27/Mei/2021 11:56 WIB
Bus PO San yang menggunakan sasis Tronton.(Ist) Bus PO San yang menggunakan sasis Tronton.(Ist)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Bus tronton kini banyak dijadikan sebagai armada utama oleh Perusahaan Otobus (PO) untuk mengisi trayek antar kota antar provinsi. Memang apa saja sih keunggulan bus tronton? 

Sebelumnya perlu diketahui, istilah tronton di Indonesia merujuk pada bus yang memiliki tiga sumbu roda. 

Baca Juga:
Wow, PO Gumarang Jaya Rilis 10 Bus Baru Pakai Bodi Legacy SR3 Panorama Ultimate Laksana

Dengan sumbu atau gandar yang lebih banyak dari bus regular, bus tronton memiliki dimensi lebih panjang dan bisa dibuat lebih tinggi, sehingga bisa untuk menampung penumpang dan barang lebih banyak. 

"(Dari segi dimensi) lebih panjang dan kalau untuk dipasang bodi dia bodinya relatif lebih tinggi, jadi kapasitas bagasinya lebih ekstra. Kalau bus standar kan panjangnya sekitar 12 meter, kalau ini (bus tronton) di 13,5 meter," kata Bus and Coach Consultant Laksana, Lang Widya Praba Wasista, dikutip dari detikOto, belum lama ini. 

Baca Juga:
Kisah Sukses PO Haryanto: Mantan Sopir Angkot Sekarang Punya Ratusan Bus

Sasis tronton juga punya keunggulan lain, yakni fleksibilitas dalam mengadopsi berbagai platform bodi, mulai dari bodi high decker seperti XHD (Xtra High Decker) atau UHD (Ultra High Decker), hingga bus double decker alias bus tingkat. 

Baca Juga:
Ini PO Bus dengan Tarif Termahal, Mewah, Layanan Premium

"Kalau (dijadikan) bus double decker itu maksimal 80 penumpang, kalau di jadikan bus maxi (Xtra High Decker) itu dia bisa sekitar 65 penumpang, dengan (konfigurasi) bangku 2-3. Kalau bangku 2-2 ya rata-rata ketemunya sekitar 54 penumpang lah kalau untuk bus-bus standar. Kalau sekarang bus tronton itu kan dimanfaatkan untuk bus Antar Kota Antar Provinsi, nah yang sudah berjalan sekarang ini dia kapasitasnya sampai 38 untuk (kelas) eksekutif," jelas Lang Widya. 

Tak hanya dipilih karena bisa mengangkut penumpang dan barang lebih banyak, bus dengan sasis tronton juga dipilih karena memiliki performa yang andal untuk melibas rute tol panjang seperti tol Trans Jawa. 

Sebagai perbandingan, sasis bus regular memiliki kapasitas mesin antara 6.800cc-7.000cc, sedangkan bus tronton punya kapasitas mesin antara 11.000cc sampai 13.000cc. 

"Sasis tronton banyak dipilih karena dia itu kapasitas tonase besar dan cc-nya besar. Jadi dia mendukung sekali untuk dipakai Antar Kota Antar Provinsi, terlebih setelah ada tol Trans Jawa ini. Jadi kalau untuk running (jalan) terus, dia kemampuannya lebih mumpuni dibandingkan yang (sasis) bus yang biasa-biasa," sambung pria yang akrab disapa Lek Lang. 

"Soal harga sasis tronton, rentangnya di Rp 1,7 miliar. Naik turun di situ, ada yang di Rp 1,680 miliar ada yang di Rp 1,780 miliar gitu. Itu baru sasisnya aja ya, belum sama bodi, jok, dan AC-nya," jelas Lang Widya. 

Sementara jika membeli satu unit utuh bus tronton, termasuk sasis, bodi, jok, interior, hingga AC-nya, butuh biaya total sekitar Rp 2,6 miliar. Itu untuk bus jenis maxi atau XHD. Sedang untuk bus tingkat, biayanya bisa lebih mahal lagi.(fh/sumber:detikoto)