Oleh : Naomy
BOYOLALI (BeritaTrans.com) – Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat memberi perhatian khusus pada angkutan sungai dan danau.
Baca Juga:
Jelang Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, ASDP dan Kemenhub Siapkan Langkah Antisipasi Kepadatan
Terlebih pascainsiden perahu terbalik di kawasan wisata Waduk Kedungombo, Boyolali, Jawa Tengah beberapa waktu lalu (15/5/2021).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, melakukan kunjungan kerja ke Waduk Kedungombo, Kamis (27/5/2021).
Baca Juga:
Antisipasi Kepadatan Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, Operasional Angkutan Penyeberangan Diatur
Dalam kesempatan tersebut Dirjen Budi menyampaikan bela sungkawa mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dalam insiden di Waduk Kedungombo.
"Saya harap ini adalah kejadian yang pertama dan terakhir, harus kita perbaiki semuanya" katanya.
Baca Juga:
ASDP, Kemenhub dan Stakeholder Pastikan Layanan Nataru di Lintas Utama Siap Prima
Kejadian ini kada dia, merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak. Oleh sebab itu perlu perbaikan dan pembenahan, terutama peningkatan aspek keselamatan.
Pihaknya akan melakukan beberapa hal demi peningkatan keselamatan angkutan sungai-danau di Waduk Kedungombo.
Antara lain pelatihan keselamatan bagi para operator kapal, dan pemberian life jacket bagi masyarakat pengguna jasa perahu wisata.
"Meski perahu digunakan dengan jarak yang tidak jauh, hanya menyeberang dari tepian menuju ke warung apung di tengah waduk, para penumpang tetap harus memakai life jacket. Seperti kalau naik motor harus pakai helm, maka kalau naik kapal atau perahu ini harus pakai life jacket," urainya.
Insiden tenggelamnya perahu di Waduk Kedungombo bermula ketika ada sejumlah pengunjung hendak menyeberang menuju ke warung apung yang ada di tengah waduk. Perahu yang seharusnya hanya mampu mengangkut 14 orang, dinaiki oleh 21 orang.
Kondisi kelebihan muatan ini mengakibatkan masuknya air ke dalam perahu sedikit demi sedikit. Kurang lebih 10 meter mendekati warung apung, penumpang panik melihat semakin banyak air masuk ke dalam perahu.
Penumpang kemudian bergeser maju ke bagian depan perahu, menyebabkan perahu tidak seimbang, sehingga akhirnya perahu terbalik dan tenggelam.
Sembilan orang korban meninggal pada insiden tersebut.
Dirjen Budi juga mengatakan, ke depan pihaknya juga akan membangun dermaga di Waduk Kedungombo.
"Memang banyak harus kita lakukan, pembangunan dermaga, kapal yang berkeselamatan, operatornya atau nahkodanya juga, dan penting juga dukungan dari masyarakat," ujarnya.
Dia juga minta Camat Kemusu selaku pemerintah daerah setempat untuk merangkul masyarakat paguyuban pengelola kawasan wisata Waduk Kedungombo, agar mengutamakan aspek keselamatan.
Sedangkan terkait dengan pembangunan dermaga, nantinya dermaga yang akan dibangun di Waduk Kedungombo berjenis ponton yang bisa fleksibel terhadap naik turunnya permukaan air pasang/surut.
Direktur Operasional Jasa Raharja, Amos Sampetoding, mengatakan, perahu ini sudah disertifikasi kelaikannya dan mendapatkan izin operasi, Dishub Kabupaten dapat bekerjasama dengan Jasa Raharja.
"Dengan begitu, semua penumpang yang diangkut oleh perahu wisata ini dijamin oleh negara melalui Jasa Raharja," ungkapnya.
Terkait perizinan, karena selama ini wilayah operasi perahu wisata tersebut masih dalam satu kabupaten, maka izin operasi dikeluarkan oleh Dishub Kabupaten.
Waduk Kedungombo sebenarnya mencakup tiga wilayah kabupaten, yaitu Boyolali, Sragen, dan Grobogan. Namun jika ada perahu atau kapal yang wilayah operasinya lintas kabupaten maka kewenangan mengeluarkan izin operasi ada di Dishub Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Cucu Mulyana; Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah X Jateng-DIY, Eko Agus Susanto; Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perhubungan Kabupaten Boyolali, Sragen, dan Grobogan, Camat Kemusu, perwakilan Kodim 0724/Boyolali, dan Polres Boyolali.
Selain Waduk Kedungombo, Dirjen Budi bersama jajaran juga meninjau kawasan wisata Bukit Cinta, salah satu spot di Danau Rawa Pening di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini nampak telah dikelola dengan lebih baik. Semua penumpang telah diwajibkan memakai life jacket ketika naik perahu, serta telah terjamin asuransi Jasa Raharja.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan life jacket kepada para operator perahu wisata, baik di kawasan Waduk Kedungombo, maupun di Rawapening. (omy)