120 Bus Bantuan dari Ditjen Hubdat Siap Beroperasi di Surabaya Akhir Tahun 2021

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 29/Mei/2021 20:43 WIB
Foto: Redaksi24.com Foto: Redaksi24.com

SURABAYA (BeritaTrans.com) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad menyatakan, 120 bus berkonsep buy the service (BTS) bantuan dari Ditjen Perhubungan Darat (Ditjwn Hubdat) Kementerian Perhubungan siap beroperasi akhir 2021.

"Insya Allah akhir tahun ini bisa beroperasi," katanya dikutip dari Antara, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga:
Dirjen Hubdat: Keputusan Terkait Kenaikan Tarif dan Potongan Aplikasi Ojol Belum Final!

Menurut dia, rencananya ada enam rute yang diusulkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dari enam rute untuk 120 bus itu, nantinya setiap rute masing-masing dilewati 20 bus.

Dengan adanya tambahan enam rute ini, lanjut dia, pihaknya berharap semua tujuan di Kota Surabaya bisa terlayani lebih  merata. Selain itu, pelayanan lebih menjangkau semua wilayah dan antarkesediaan bus setiap halte akan lebih pendek.

Baca Juga:
Rencana Kenaikan Tarif Ojol dan Pengurangan Potongan Aplikator masih Dikaji Kemenhub

"Kalau sekarang 30 menit, mungkin nanti bisa 10 sampai 15 menit," kata Irvan.

Bus tersebut, selanjutnya disinergikan dengan Surabaya Bus dan angkutan kota (angkot) yang sudah ada. Sehingga angkot akan menjadi pengumpan bagi Surabaya bus ke depan.

Baca Juga:
Libur Tahun Baru Islam, Ditjen Hubdat Rampcheck Bus Wisata di Bogor

Untuk sistim pembayaran, kata dia, nantinya ada subsidi dari pemerintah pusat dan sebagian dari penumpang yang menggunakan sistim non-tunai.

Desain Menarik

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono mengatakan bus bantuan pemerintah pusat ini berbeda dengan bus lainnya, karena deknya rendah, sehingga memudahkan warga untuk naik maupun turun.

"Bus sudah didesain sebagus mungkin agar bisa menarik masyarakat untuk naik," katanya.

Untuk bahan bakar, lanjut dia, ada yang menggunakan BBG, ada juga yang menggunakan listrik dengan tujuan untuk mengurangi polusi udara. "Dengan adanya kenyamanan itu, warga nantinya beralih dari sistem transportasi pribadi ke transportasi umum," kata Baktiono. (dn/sumber: Liputan6.com)