Kripto Bitcoin Cs Bisa Dibeli Rp 5.000, Konsumen Diimbau Pakai Dana Nganggur

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 04/Jun/2021 12:43 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Platform investasi Treasury.id meluncurkan layanan jual beli aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Konsumen bisa berinvestasi pada aset ini mulai dari Rp 5.000.


Platform ini bekerja sama dengan salah satu platform kripto terbesar di Indonesia, Tokocrypto, yang memiliki izin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Co-Founder & CEO Treasury Dian Supolo mengungkapkan, layanan jual beli aset kripto menawarkan lima jenis pilihan koin. Kelimanya adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Tether (USDT), dan Toko Token (TKO).

"Kami tidak menutup kemungkinan untuk membuka layanan jual beli pada jenis aset kripto lainnya. Treasury masih terus mengkaji potensi dari masing-masing token," katanya dalam sesi webinar peluncuran layanan aset kripto oleh Treasury, Kamis, 3 Juni 2021.

Pada platform Treasury, masyarakat juga dapat berinvestasi pada aset kripto dengan harga terjangkau. Dengan investasi Rp 5.000, investor sudah bisa membeli beragam pilihan koin kripto.

Dian memaparkan, jumlah minimal investasi yang terjangkau ditujukan agar tidak mengganggu alokasi dana yang dimiliki masyarakat.

Ia juga merekomendasikan untuk menggunakan dana menganggur dalam berinvestasi kripto agar tidak mengganggu pos alokasi dana lainnya.

Co-Founder & CEO Tokocrypto Pang Xue Kai mengatakan, kerja sama ini membuka ruang bagi kedua belah pihak untuk memberikan edukasi terhadap aset kripto.

Selain itu, aset kripto seperti Bitcoin dapat dijadikan sebagai salah satu opsi dalam diversifikasi aset konsumen.

“Kami ingin menjangkau lebih banyak orang dalam mendukung upaya diversifikasi aset. Karena, diversifikasi aset merupakan salah satu jalan menuju keuntungan finansial yang dicari oleh masyarakat," katanya

Perencana keuangan Safir Senduk mengingatkan masyarakat tetap berhati-hati sebelum memutuskan berinvestasi pada aset kripto. Salah satu hal utama yang patut dilakukan adalah mempelajari seluk beluk aset kripto secara komprehensif.

“Kita harus pelajari jenis-jenis asetnya, seperti Bitcoin, Ethereum dan lainnya. Seperti apa kelebihan dan kekurangannya,” kata Safir, Kamis, 3 Juni 2021. "Pelajari juga teknologi di balik aset kripto yang disebut blockchain."

Yang juga penting, menurut Safir, adalah masyarakat sebaiknya menggunakan uang dingin atau idle money untuk berinvestasi pada aset kripto. Uang dingin adalah uang yang tidak dimaksudkan untuk keperluan tertentu atau mendesak.

Safir Senduk menjelaskan, penggunaan uang dingin untuk membeli aset kripto dapat mengurangi kekhawatiran investor apabila harga aset kripto menurun.

Selanjutnya, ia merekomendasikan para investor untuk masuk ke aset kripto saat harganya sedang murah. Bila investor telah mempelajari aset-aset kripto secara komprehensif, maka entry level yang tepat untuk sebuah aset kripto sudah bisa diketahui secara mandiri.

Selain itu, menurut Safir, sebaiknya pembelian aset kripto dilakukan sedikit-sedikit. "Kalau harganya turun, usahakan terus membeli. Hal ini agar kita mendapat rerata harga yang rendah saat masuk,” ucapnya.

Hal penting lainnya adalah masyarakat agar tidak hanya mengikuti tren terkini saja atau Fear of Missing Out (FOMO). Menurut Safir, masih banyak masyarakat Indonesia yang masuk ke aset kripto hanya karena harganya sedang tinggi atau sekadar ikut-ikutan.

Kedua hal ini yang kemudian berimbas pada tingginya kerugian yang ditanggung oleh para investor. Oleh karena itu, Safir menekankan kepada masyarakat untuk mempelajari aset-aset kripto terlebih dahulu sebelum berinvestasi. “Jangan hanya ikut-ikutan saja, masyarakat juga harus cerdas dalam memilih aset untuk diversifikasi agar mendapat return yang optimal."

Baca Juga:
Di Australia, Influencer Diancam Penjara Bila Berbagi Tips Keuangan Tanpa Lisensi

(sumber:tempo.co.id)

Baca Juga:
Peretas Rampok Rp8,8 Triliun dari Games Seluler Axie Infinity