United Airlines Pesan 15 Pesawat Supersonik Overture Mampu Terbangi London-New York Hanya 3,5 Jam

  • Oleh : Redaksi

Senin, 07/Jun/2021 00:07 WIB


WASHINGTON (BeritaTrans.com) - Maskapai penerbangan United Airlines (AS) United mengumumkan rencana membeli 15 pesawat supersonik baru. United bertekad mengembalikan kecepatan supersonik ke dunia penerbangan pada 2029.

Penerbangan penumpang supersonik berakhir pada 2003 ketika Air France dan British Airways menghentikan Concorde.

Pesawat supersonik baru, Overture, akan diproduksi perusahaan berbasis di Denver bernama Boom.

Baca Juga:
Pesawat Boeing United Airlines Menukik 28 Ribu Kaki Sekitar 10 Menit, Penumpang Panik

Diperkirakan, harga tiket Boom Overture sekitar US$ 5.000 (£ 3,900) untuk kursi Overture, "Anda akan dapat menerbangkan Overture dengan seperempat harga tiket Concorde, atau sekitar harga yang sama dengan yang Anda bayar di kelas bisnis hari ini. Itu yang paling penting," ujar Blake Scholl, CEO Boom Supersonic.

Berbeda dengan Concorde, Overture akan memiliki ukuran yang sedikit lebih besar. Penumpang nantinya, tak akan diberi banyak waktu untuk fokus memandang ke bawah, karena terbang melebihi kecepatan suara.

Baca Juga:
Emirates Kerjasama Dengan United, Terbang ke AS Jadi Makin Mudah

Boom Supersonic  mengumumkan bahwa demonstrantor Overture, XB-1,  diluncurkan pada  Oktober 2020. Prototipe kemudian akan dibawa ke langit pada tahun 2021.

Menurut Express, Boom Supersonic berbasis di Denver, AS, sejauh ini telah mengumpulkan $ 141 juta untuk membangun XB-1. Perusahaan itu telah menggabungkan sayap ke badan pesawat. Dan telah membangun penstabil vertikal dan menyelesaikan uji pendaratan roda.

Baca Juga:
Ada Gangguan Teknis, Boeing 737-800 United Airlines Alihkan Pendaratan

JAL telah menginvetasikan US$10 juta untuk pengembangan Boom Overture, bekerja sama dengan Boom Supersonic. Dok. Boom Supersonic

Flight Global melaporkan XB-1 diyakini memiliki kecepatan tertinggi Mach 2.2 - hampir 1.700 mph. Pesawat hanya akan memiliki ruang untuk satu pilot - merekrut Angkatan Udara AS yang berpengalaman - dan akan menjalani pengujian di Bandara Udara dan Antariksa Mojave California pada 2021.

"Kami memastikan bahwa masa depan supersonik aman dan ramah lingkungan, dan berkelanjutan secara ekonomi. Kami telah belajar bahwa permintaan supersonik telah tumbuh lebih cepat daripada yang kami perkirakan," ujar Boom Supersonic dalam situs resminya.

Para petinggi di Boom Supersonic meyakini jika bisa terbang dua kali lebih cepat, dunia menjadi dua kali lebih kecil, mengubah daratan yang jauh menjadi tetangga yang akrab.

Jika XB-1 menikmati penerbangan uji yang sukses, Boom Technology akan mengalihkan fokusnya ke Boom Overture - jet penumpang yang direncanakan dengan 55 kursi di dalamnya.

Richard Branson dan Japan Airlines telah berinvestasi pada Boom Overture. Kedua perusahaan telah memesan di muka total 30 pesawat, menempatkan mereka di garis depan ketika Overture siap untuk mengangkut penumpang.

Apa itu penerbangan supersonik?

Penerbangan supersonik adalah ketika pesawat terbang lebih cepat dari kecepatan suara.

Pada ketinggian 60.000 kaki atau 18.300 meter, pesawat terbang lebih cepat dari 1.060 km per jam.

Jet penumpang biasa dapat melaju dengan kecepatan sekitar 900 km per jam tetapi Overture diperkirakan akan mencapai kecepatan 1.805 km per jam atau juga dikenal sebagai Mach 1,7.

Dengan kecepatan itu, waktu perjalanan di rute transatlantik seperti London ke New York bisa dipangkas setengahnya.
Boom mengatakan Overture akan dapat melakukan perjalanan dalam 3,5 jam, memangkas tiga jam dari waktu penerbangan.

Concorde, yang memasuki layanan penumpang pada 1976, lebih cepat dengan kecepatan maksimum Mach 2,04 atau sekitar 2.180 km per jam.

Tentang Concorde

Aerospatiale-BAC Concorde adalah sebuah pesawat supersonik sayap delta yang merupakan satu dari dua jenis pesawat penumpang supersonik yang pernah melayani jalur transportasi secara komersial.

Pengembangan pesawat supersonik dilakukan pertama kali pada akhir 1950-an. Ada empat negara yang terlibat yaitu Britania Raya (Inggris), Prancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet (sekarang Rusia).

Perusahaan maskapai Bristol Aeroplane Company dari Inggris dan perusahaan asal Prancis Sud Aviation membuat desain pesawat supersonik masing-masing yaitu Bristol Type 223 dan Sud-Aviation Super Caravelle.

Kedua desain tersebut memulai produksi prototipenya pada awal 1960-an. Setelah menempuh negosiasi yang cukup alot, akhirnya diputuskan bahwa Inggris dan Prancis akan serius menggarap pesawat supersonik ini pada 28 November 1962.

Pembangunan dua prototipe pesawat dimulai pada Februari 1965 yaitu prototipe 001 yang dibangun oleh Sud Aviation Prancis dan 002 oleh Bristole Aeroplane Company Inggris.

Setiap spesifikasi dipilih dengan cermat. Kecepatan jelajah Mach 2.04 (1.354 mph, 2.179 km per jam) dipilih karena kecepatan asli Mach 2.5 akan membutuhkan pembangunan Concrode dari titanium dalam jumlah yang sangat besar.

Oleh karena itu seperti dilansir New Atlas, kecepatan jelajah Mach 2.04 dinilai cukup baik karena dapat menghemat bahan bakar karena memungkinkan Concorde membakar 4.880 gal (22.000 liter) per jam.

Mesin turbojet dipilih karena mesin turbofan memiliki banyak hambatan. Tekanan kabin disetel setara dengan 6.000 kaki (1.800 meter) untuk kenyamanan penumpang maksimum.

Pesawat dibalut cat warna putih yang merupakan cat khusus tahan panas. Bahkan pada bagian toilet, dirancang khusus dengan pipa yang sudah dipanaskan untuk menjaga agar air limbah tidak membeku saat dibuang ke laut.Lalu bagian hidung pesawat dirancang seperti paruh burung dan ini merupakan ciri khas dari pesawat supersonik Concorde.

Pilot dilindungi oleh pelindung khusus dengan panel kaca tahan suhu tinggi setebal 1,5 inci.Sud Aviation Prancis memulai uji coba pertama Concorde 001 pada 2 Maret 1969 yang dikemudikan oleh Pilot Andre Turcat.

Sebulan kemudian, Concorde 002 yang dirancang Bristole Aeroplane Company Inggris diuji coba pada 9 April 1969. Kedua prototipe pesawat supersonik itu pertama kali diperkenalkan ke publik saat acara Paris Air Show awal bulan Juni 1969.

Pesawat supersonik Concorde mulai melakukan perjalanan komersial pada 21 Januari 1976 dengan penerbangan awal London-Bahrain dan Paris-Rio de Janeiro.

Setidaknya ada 16 pesawat Concorde yang diproduksi massal antara tahun 1966 dan 1979 oleh Sud Aviation Prancis dan ristole Aeroplane Company Inggris.Tujuh dari ke-16 pesawat itu dikirim ke British Airways dan Air France.

Selama berkiprah di dunia penerbangan, Concorde sudah mengangkut 3,7 juta penumpang dan jam terbangnya sudah lebih dari 200 ribu jam terbang.Pesawat ini mampu membawa 144 penumpang dengan kecepatan 2.200 km per jam pada ketinggian 17.700 meter.

Dengan kecepatan ini, Concorde hanya membutuhkan waktu dua setengah jam dari Paris ke New York.Ketinggian pesawat saat mengudara juga membuat penumpang bisa melihat lengkung horizon permukaan Bumi dari atas.

Penerbangan komersial yang dioperasikan oleh British Airways dan Air France dimulai pada 21 Januari 1976 dan berakhir pada 24 Oktober 2003, dengan penerbangan terakhir pada 26 November tahun yang sama.

Tahun 2000 Concorde mengalami kecelakaan yang tewaskan semua penumpang.

Pada Juli 2000, pesawat Concorde mengalami kecelakaan fatal yang dialami oleh maskapai Air France dengan nomor penerbangan 4590, seperti dilansir Popular Mechanics.Kecelakaan terjadi karena ban tertusuk oleh titanium dari pesawat lain yang tengah terbang dan tangki bahan bakar juga pecah.

Tak lama kemudian, pesawat jatuh dan menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 109 orang, seperti dikutip Popular Mechanics.

Kala itu, Concorde melakukan penerbangan dari Bandara Internasional Charles de Gaulle Paris, Prancis menuju New York, Amerika Serikat.

Sayangnya pihak maskapai Air France 4590 sama sekali tidak bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.Harga tiket yang perlu dibayar untuk menumpang pesawat ini sangat mahal. Sehingga, pesawat ini tak populer dan akhirnya berhenti di sekitar 16 tahun lalu.

Namun, sekarang beberapa startup penerbangan dan perusahaan berusaha menghidupkan kembali bisnis penerbangan supersonik ini.