Oleh : Redaksi
Pontianak (BeritaTrans.com) - Sejumlah nelayan di Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar), resah atas maraknya aksi bajak laut. Keberadaan bajak laut mengganggu aktivitas dan keselamatan nelayan selama melaut.
Polda Kalbar mengaku sudah menerima laporan terkait kasus gangguan di pelayaran tersebut. Polisi menggandeng pihak TNI Angkatan Laut untuk menindak bajak laut.
Baca Juga:
PTP Nonpetikemas Dukung Pembangunan PSN Smelter Grade Alumina di Terminal Kijing
"Laporan dari masyarakat sudah kami terima. Kita sudah berkoordinasi dengan Lanal. Saat ini Ditpolair Polda Kalbar, Polres Kayong Utara, dan Lanal di wilayah Kayong sedang lakukan pencarian," kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Donny Charles Go saat dimintai konfirmasi, Rabu (9/6/2021).
ia mengatakan tim gabungan juga terus melakukan patroli di sekitar lokasi rawan berdasarkan laporan dari masyarakat. Aparat terus menggali informasi dan memburu bajak laut.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Izinkan jika Nama Pelabuhan Pontianak Diganti
"Ciri-ciri pelaku dan jenis kapal yang digunakan sudah kami kantongi, sambil mencari informasi dari nelayan lainnya," ujar Kombes Donny.
Sebelumnya diberitakan, setidaknya tiga kapal melaporkan menjadi korban bajak laut di perairan Karimata. Sejumlah barang di kapal dirampas.
Baca Juga:
Kisah ratu bajak laut dari Irlandia: Menjarah kapal dagang, lalu berkompromi dengan Ratu Inggris
"Pembajak itu merampas barang-barang nelayan, seperti solar, beras, dan ikan hasil tangkapan nelayan, dengan total kerugian kurang-lebih Rp 16 juta. Kami sudah melaporkan hal tersebut ke Bupati dan aparat hukum di Polres Kayong Utara," kata petugas di kantor Camat Kepulauan Karimata Yerry Syulasman seperti dilansir dari Antara, Minggu (6/6).
Menurut keterangan nelayan, ada tujuh pelaku yang menggunakan kapal dengan mesin 4 silinder. Mereka menodongkan senjata api untuk menakuti para nelayan. Aksi bajak laut itu membuat nelayan ketakutan.Dia menyebut para bajak laut itu mengintai dan menjarah nelayan di Kepulauan Karimata yang tengah menangkap ikan dengan menggunakan senjata api. Menurutnya, aksi bajak laut itu telah terjadi sejak Ramadhan lalu dan sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
"Nelayan kami di Kepulauan Karimata merasa sangat takut oleh aksi perompak itu yang sewaktu-waktu bisa meneror mereka ketika sedang mencari ikan di lautan lepas," ujarnya
Kepulauan Karimata merupakan salah satu sentra perikanan di Kabupaten Kayong Utara. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Provinsi Bangka Belitung. (ny/Sumber: detik.com)