Garuda Pangkas 89 Armada Pesawat, Tinggal 53

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 09/Jun/2021 20:11 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan pengurangan armada pesawat yang dioperasikannya selama pandemi COVID-19. Hal ini menyesuaikan kondisi market dan permintaan layanan penerbangan.

Dikutip dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/6/2021), maskapai penerbangan pelat merah tersebut kini hanya mengoperasikan 53 pesawat. Hal itu berkurang drastis dari total pesawat yang berjumlah 142 di mana 136 berstatus sewa dan 6 pesawat sisanya dimiliki sendiri.

Baca Juga:
Terbaik di 3 Tahun Terakhir, Garuda Indonesia Capai Ketepatan Waktu Terbang 96,2% pada Angkutan Haji 2025

"Jumlah armada yang dioperasikan selama masa pandemi berkurang sehingga yang saat ini dioperasikan untuk mendukung operasional perusahaan ada pada kisaran 53 pesawat," katanya.

Garuda Indonesia memastikan kondisi pesawat yang dioperasikan laik terbang (airworthy) sesuai dengan peraturan penerbangan yang telah disahkan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementrian Perhubungan. Saat ini sendiri ada 39 pesawat yang berstatus dalam perawatan.

Baca Juga:
Demi Keselamatan Penerbangan, Airnav: Ayo Setop Main Layangan Dekat Bandara!

"Untuk pesawat yang dalam kondisi tidak dioperasikan, maka pemeliharaan tetap dilakukan, yaitu dengan perawatan prolong dan/atau perawatan berkala dengan mengacu pada dokumen program perawatan yang diterbitkan oleh pabrikan pesawat/mesin yang telah disahkan oleh DKUPPU Kementrian Perhubungan," ujarnya.

Penggunaan armada pesawat dalam penerbangan selama masa pandemi ini turut memperhatikan tingkat isian dari angkutan Cargo. Belum lagi diberlakukannya beberapa kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat, antara lain melalui penyesuaian atau pengurangan frekuensi penerbangan hingga optimalisasi penggunaan armada untuk rute padat penumpang.

Baca Juga:
Penerbangan Jakarta-Doha PP Kembali Dioperasikan Garuda Indonesia dengan Pemantauan Intensif

"Perseroan secara berkala terus melakukan evaluasi terhadap performa rute penerbangan sebagai bagian dari langkah restrukturisasi rute, termasuk melalui penyesuaian frekuensi penerbangan hingga optimalisasi penggunaan armada untuk rute padat penumpang dalam upaya mendorong optimalisasi tingkat isian," tuturnya.

Saat ini Garuda Indonesia disebut sedang dalam proses melakukan kajian menyeluruh yang meliputi aspek operasional, strategi, transformasi bisnis dan juga keuangan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dengan memperhatikan kebutuhan pasar di era kenormalan baru.

"Tentunya diharapkan dapat mendorong pemulihan kinerja dan menjaga keberlangsungan perseroan," imbuhnya.

(lia/sumber:detik.com)