Aktivitas Pelabuhan Cirebon Makin Bergeliat, Ada MoU Pengiriman Peti Kemas ke Pontianak

  • Oleh : Taryani

Kamis, 10/Jun/2021 18:29 WIB
Salah satu aktivitas di Pelabuhan Cirebon. (Ist.) Salah satu aktivitas di Pelabuhan Cirebon. (Ist.)

CIREBON (BeritaTrans.com) – General Manager IPC Cabang Cirebon, Abdul Wahab menjelaskan,  wilayah Cirebon memiliki komoditi yang luar biasa. Banyak pengusaha di wilayah Cirebon yang sudah menjalankan perdagangan antar pulau.

Namun,  untuk pengiriman barang selama ini masih dilakukan dari Tanjung Priok di Jakarta atau Tanjung Mas di Semarang. Panjangnya jalur pengiriman barang tersebut membuat  biaya melonjak. Pada akhirnya,  harga barang ikut melonjak sehingga menjadi tidak kompetitif.

Untuk itu, kini digagas pengiriman barang menggunakan peti kemas dari Pelabuhan Cirebon ke Pontianak. “MoU sudah ditandatangani. Langkah ini tidak akan berhenti hanya sampai di sini,” ungkap Wahab.

Tapi,  katanya akan diteruskan hingga pengiriman peti kemas antar pulau di Indonesia terealisasi.  “Lapangan penumpukan peti kemas, dermaga peti kemas hingga alatnya kami sudah punya. Tinggal kegiatannya yang belum,” ungkap Wahab.

Wahab menambahkan, penggunaan peti kemas saat ini jadi tren perdagangan. Ini dikarenakan keamanan dan kecepatannya. Jika hal ini  berjalan dengan lancar maka akan meningkatkan perekonomian di Kota Cirebon.

Bergeraknya aktivitas di Pelabuhan Cirebon dapat meningkatkan perekonomian di Kota Cirebon. Bahkan dapat menarik kunjungan wisatawan di Kota Cirebon.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati usai menghadiri Penandatanganan MoU Kerjasama Pelayanan Petikemas di Pelabuhan Cirebon dengan HIPMI Kabupaten Cirebon di Pelabuhan Cirebon, Rabu (08/6/2021).

“Kami apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada Pelabuhan Cirebon yang membuka perdagangan peti kemas antar pulau,” ungkap Eti.

Bergeraknya aktivitas di Pelabuhan Cirebon diyakini Eti akan menggerakkan roda perekonomian sehingga bisa menyumbang pemasukan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cirebon. Juga diharapkan dapat menggerakkan pariwisata di Kota Cirebon.

Terlebih kawasan pelabuhan termasuk kawasan Kota Tua yang saat ini masih dalam pengembangan sebagai destinasi wisata di Kota Cirebon.

Eti berharap, perdagangan antar pulau melalui kegiatan peti kemas bisa terealisasi. “Apalagi ini digerakkan oleh anak-anak muda,” ungkap Eti. Dari segi kesiapan sarana dan prasarana yang dimiliki, Eti yakin Pelabuhan Cirebon juga siap.

Ketua BPC HIPMI Kabupaten Cirebon, Ahmad Abdul Hadi, menjelaskan, selama ini para pengusaha melakukan pengiriman barang dari Pelabuhan di Jakarta dan Semarang. “Sekali perjalanan darat dari Cirebon ke Jakarta bisa menghabiskan biaya sampai Rp15 juta,” ujarnya.

Oleh karena itu Hadi menyambut baik bergeraknya Pelabuhan Cirebon melakukan kegiatan pengiriman peti kemas antar-pulau. Sehingga dampaknya selain mengurangi ongkos pengiriman juga akan membuat harga produk menjadi lebih kompetitif. (Taryani)