Kepala Balitbanghub: Keterpaduan Jaringan Transportasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Timur Indonesia

  • Oleh : Naomy

Senin, 14/Jun/2021 11:54 WIB
Kepala Balitbanghub Umar Aris Kepala Balitbanghub Umar Aris


MAKASSAR (BeritaTrans.com) —Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, wilayah Indonesia Timur kini menjadi perhatian utama pemerintah sebagai prioritas pembangunan infrastruktur. 

Hal tersebut juga tertuang dalam Renstra Kemenhub tahun 2020-2024 terkait pembangunan di Kawasan 3T dengan target 7,8% pertumbuhan ekonomi di Papua, dan penurunan tingkat kemiskinan menjadi hanya 13,7%.

Baca Juga:
Baketrans Bareng Komisi V DPR Bahas Kesiapan Angleb 2023

“Wilayah Indonesia Timur sesungguhnya memang layak disebut sebagai permata yang indah, oleh karena itu langkah pembangunan yang dilakukan Pemerintah terutama Kementerian Perhubungan melalui 13 PSN (Proyek Strategis Nasional) ini dianggap sebagai langkah yang bijak untuk membantu permata yang indah tersebut mendapatkan jalan untuk bersinar,” ungkap Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Umar Aris mewakili Menteri Perhubungan saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional dengan tema “Integrasi Moda Transportasi Untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi Sebagai Penguatan Pembangunan IKN dan Indonesia Bagian Timur”,  di Hotel Rinra Kota Makassar, Sulawesi Selatan,  Ahad (13/6/2021).

Kata dia, dalam mewujudkan pemerataan, diperlukan pembangunan dengan Konsep Ship Promote The Trade di mana pembangunan keterpaduan jaringan transportasi di Wilayah Indonesia Timur. 

Baca Juga:
Kepala Baketrans Beberkan Pentingnya Penegakan Hukum Bidang Pelayaran di FGD Gelaran KSOP Tg. Balai Karimun

Diharapkan, mampu meningkatkan aktivitas ekonomi dan perdagangan. 

“Penerapkan konsep keterpaduan jaringan transportasi terdapat beberapa strategi yang harus dilakukan, meliputi strategi peningkatan keterpaduan pada jaringan prasarana transportasi, peninkatan keterpaduan jaringan pelayanan transportasi, serta peningkatan kualitas badan usaha dan SDM transportasi,” tutur dia. 

Baca Juga:
Yuk Isi Survey Baketrans Terkait Rencana Kamu Saat Libur Nataru Nanti

Umar juga menyampaikan, beberapa proyek infrastruktur strategis sektor transportasi laut, di antaranya rencana pengembangan Pelabuhan New Ambon untuk dijadikan Lumbung Ikan Nasional dan pembangunan Makassar New Port yang berlokasi di Makassar. 

“Pembangunan Makassar New Port telah selesai dikerjakan pada empat paket, sementara saat ini tersisa tahap 1B dan 1C dengan progress pengerjaan telah mencapai 63,57%,” imbuh Umar.

Di sektor transportasi udara, terdapat beberapa proyek pembangunan dan revitalisasi bandar udara yakni, Bandara Komodo, Bandara Lombok, Bandara Bali Utara, Bandara Douw Aturure Nabire Baru, Bandara Siboru Fakfak, Bandara Sultan Babullah serta Bandara Sam Ratulangi.

Sedangkan di sektor transportasi darat, Umar menyebutkan adanya proyek terminal Multipurpose Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan progress pengerjaan oleh Kemenhub telah mencapai 79,6%, sementara oleh Pelindo III progres fisik mencapai 35,9%.

“Di sektor transportasi kereta api, terdapat proyek kereta api Makassar-Parepare pada segmen dua dengan progress pengerjaan telah rampung untuk segmen Barru-Palanro sejauh 45km, sedangkan untuk segmen cabang Garongkong sejauh 4,7km masih dalam tahap pengerjaan dengan progress sejauh ini 70%,” kata Umar.

Pembicara kunci lainnya, Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Kementerian Investasi Imam Soejoedi menyampaikan, setiap penyusunan rencana infrastruktur harus diintegrasikan dengan bangkitan demand agar investasi kembali sesuai dengan perencanaan dan investor dapat melakukan pengembangan.

"Dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang out of the box dengan melihat kondisi eksisting dalam mencari solusi agar terjadi percepat adanya investasi di bidang transportasi," katanya.

Seminar yang diselenggarakan Ikatan Alumni Transportasi Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin (IKAT-SPS Unhas) ini menghadirkan  pembicara di antaranya Wakil Ketua Komisi V DPR R Andi Iwan Darmawan Aras, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Kepala Pusat Analisis Kebijakan dan Kinerja Bappernas Velix V. Wanggai, Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Ketua IKAMA Achmad Hermanto Dardak.

Selain itu Direktur Lalu Lintas Angkutan laut Antoni Arief Priadi, Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional, Kemenko Perekonomian Erwin Raza. (omy)