Kepala BPTJ Bersama Dirjen Hubdat dan Kakorlantas Polri Tinjau Layanan di Stasiun Tanahabang Jelang Pemberlakuan SE Baru

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 09/Jul/2021 19:16 WIB
Kepala BPTJ Polana B Pramesti  saat memberikan keterangan di Stasiun Tanahabang, Jumat (9/7/2021) Kepala BPTJ Polana B Pramesti saat memberikan keterangan di Stasiun Tanahabang, Jumat (9/7/2021)

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti bareng Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan Kakorlantas Polri Irjen Pol. Sutiono tinjau layanan di Stasiun Tanahabang jelang pemberlakuan Surat Edaran baru No 49 dan 50 tahun 2021.

Baca Juga:
BPTJ Gelar Bimtek Penanganan Muatan dan Limbah B3 pada Kereta Barang

"SE baru ini akan berlaku mulai Senin (12/7/2021), kami harapkan dengan pemberlakuan itu maka akan terjadi penurunan jumlah penumpang hingga 50%," tegas Polana, Jumat (9/7/2021) petang.

Dengan begitu kata dia maka diharapkan juga akan berdampak pada penurunan risiko penularan Covid-19.

Baca Juga:
Menengok Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal dan Stasiun Bojong Gede

Mulai 12 Juli menurutnya, bagi pelaku perjalanan di wilayah aglomerasi maka harus dapat menunjukkan Surat Keterangan.

"Pelaku perjalanan menunjukkan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRT) atau Surat Keterangan lainnya," ungkap dia.

Baca Juga:
BPTJ: Hasil Penelitian Stanford University Sebut Orang Indonesia Paling Malas Jalan Kaki

Surat tersebut dikeluarkan oleh Pemda setempat dan/atau surat tugas yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan atau pejabat minimal eselon 2 (untuk pemerintahan) dan berstempel/cap basah atau tanda tangan elektronik.

"Jadi sebelum taping ke gate akan dilakukan verifikasi oleh petugas terkait kelengkapan surat keterangan tersebut," imbuh Polana dalam postingan  instagram @lalintransdar.bptj.

Dia menambahkan bagi masyarakat yang tidak benar-benar penting mendesak untuk pergi atau bukan yang bekerja di sektor esensial dan kritikal, maka diharapkan untuk tetap di rumah saja. (omy)