Oleh : Redaksi
Jakarta (BeritaTrans.com) - Filipina tengah mempertimbangkan untuk melarang masuk wisatawan asal Indonesia untuk menahan penyebaran virus corona varian Delta. Menteri Kesehatan Filipina Fransisco Duque mengatakan rencana tersebut tengah dimatangkan.
"Ini sedang dipelajari oleh kelompok ahli penasihat teknis kami. Saya mengerti bahwa sudah banyak negara (yang) terjangkit varian Delta," kata Duque seperti dikutip Philstar Global pada Senin (12/7).
"Kami sedang dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat. Kami tidak ingin (seperti) India, Indonesia, yang mana mengalami peningkatan kasus Covid-19, terutama varian Delta," ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya kontrol perbatasan dan protokol karantina yang lebih ketat. Menurut Duque, kemungkinan varian Delta terdeteksi di 85 hingga 90 negara.
"Jadi, kita harus melihat data dan lintasan kasus di negara-negara tersebut sehingga kita bisa dipandu oleh metrik seberapa tinggi tingkat infeksi per populasi (dan) persentase peningkatan dalam dua minggu terakhir," kata Duque dalam sebuah wawancara TV, seperti dikutip Manila Times.
Tak hanya melarang pelancong dari Indonesia, negara itu juga membatasi masuknya wisatawan dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Orman dan Uni emirat Arab.
Selain itu, Filipina melarang warganya berpergian ke Indonesia dan Malaysia untuk mengurangi penularan varian Delta yang dinilai tengah melonjak di kedua negara itu. Seorang pakar kesehatan, Austriaco percaya bahwa wilayah Ibu Kota akan terlindungi varian Delta, jika tingkat vaksinasi yang tinggi terus berlanjut.
"Ketika kita berbicara ancaman Delta, ancamannya sangat besar misalnya kehabisan oksigen di Filipina, akan sangat menghancurkan, sangat mahal sehingga kami meminta orang Filipina untuk berkorban," kata Austriaco. Sementara itu, individu yang sudah divaksinasi lengkap, diizinkan bepergian bila menunjukkan kartu vaksin.
Beberapa pejabat setempat meyakini individu yang divaksinasi masih bisa menjadi pembawa Covid dan dapat menyebarkan infeksi di tempat tujuan.
Namun Duque mengklaim kebijakannya sudah "berbasis sains" dan mengutamakan rekomendasi dari para ahli. Hingga kini, mengutip Worldometer total kasus virus corona di Filipina mencapai 1,47 juta dan 25.921 kematian.