Super Air Jet Mau Terbang Perdana, Ini 6 Rutenya

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 21/Jul/2021 18:41 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Maskapai penerbangan baru Super Air Jet yang dibentuk oleh pemilik Lion Air Group, Rusdi Kirana, sudah mendapatkan sertifikat Air Operator Certificate (AOC) atau izin operasi komersial maskapai dan siap terbang perdana.

Perseroan saat ini sedang mempersiapkan rencana untuk penerbangan perdana (inaugural flight) melayani penumpang berjadwal (regular flight), yang akan dijadwalkan segera, tanpa menyebutkan detail tanggalnya.

Baca Juga:
Perdana Mendarat di Bandara Adi Soemarmo, Pesawat Super Air Jet Rute Solo-Balikpapan PP

"Berbagai hal dan langkah yang dilakukan agar penerbangan perdana mendatang berjalan sesuai jadwal dan memenuhi aspek standar operasional keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan udara. Terpenting lagi, operasional berjalan berdasarkan ketentuan protokol kesehatan yang ketat," kata Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, dalam keterangan resmi, Rabu ini (21/7).

Manajemen Super Air Jet menyebutkan akan memiliki kode IATA: IU yang kemudian dipergunakan sebagai salah satu kampanye unik "I Love U".

Baca Juga:
Super Air Jet Segera Hadirkan Rute Pangkalpinang - Batam

Untuk menjawab dan mengakomodir kebutuhan penerbangan bagi para kawula khususnya generasi kekinian terhadap perjalanan udara, perseroan akan memulai layanan ke destinasi Super Favorit di Indonesia, mencakup:

  1. Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK)
  2. Palembang melalui Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (PLM)
  3. Padang melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau (PDG)
  4. Batam - Bandar Udara Internasional Hang Nadim (BTH)
  5. Medan - Bandar Udara Internasional Kualanamu (KNO) dan
  6. Pontianak - Bandar Udara Internasional Supadio (PNK)

 

Baca Juga:
Super Air Jet Layani Rute Penerbangan Medan - Padang PP, Beroperasi Setiap Hari

Maskapai ini akan beroperasi dengan frekuensi terbang 1 (satu) kali setiap hari, yang dilayani pergi pulang (PP).

"Pemilihan destinasi super favorit di tahap perdana guna menjangkau wilayah Indonesia Barat dengan pilihan jadwal keberangkatan yang tepat. Fokus utama kami menawarkan konsep berbiaya rendah dengan penerbangan langsung antarkota secara point-to-point di pasar domestik dan nantinya dapat merambah ke rute-rute internasional," kata Ari.

Keuntungan atau nilai lebih terbang dengan maskapai ini ialah super ekstra dengan gratis bagasi 20 kilogram (Kg) dan didukung aplikasi Tripper Travel yang dibuat oleh Airfi Indonesia selaku perusahaan penyedia W-IFE (Wireless Inflight Entertainment).

Kabag Humas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Budi Prayitno dalam kesempatan sebelumnya menjelaskan dengan AOC maskapai bisa melayani penerbangan. Tapi harus mengajukan izin rute dulu ke bandara dan Kementerian Perhubungan.

"Maskapai bisa melayani penerbangan setelah mendapatkan izin rute penerbangan yang diajukan secara online. Sampai saat ini SAJ belum mengajukan izin rute," kata Budi, Senin (28/6/2021).

Di sisi lain, Mei lalu, laporan Debtwire memberitakan bahwa Super Air Jet dan perusahaan penerbangan carter Flyindo Aviasi Nusantara (FAN) dikabarkan mendapatkan suntikan dana dari pemilik Lion Air Group Rusdi Kirana senilai Rp 968 miliar atau setara dengan US$ 67,8 juta (kurs Rp 14.400/US$).

Transfer dana senilai total Rp 968 miliar dari rekening Lion Mentari di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), terjadi pada 2 Februari dan dilakukan dalam dua transaksi dengan Rp 518 miliar dibayarkan ke Super Air Jet dan Rp 450 miliar ke FAN. Hal itu terungkap dari salinan rekening koran Lion Mentari yang diberikan kepada Debtwire.

Berdasarkan laporan Debtwire, media milik Acuris yang merupakan penyedia data keuangan global dari Grup ION Investment, menyebutkan bahwa kedua lini usaha baru tersebut dikendalikan oleh keluarga yang sama dari Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Air Group atau di bawah PT Lion Mentari Airlines.

Hanya saja, tidak diketahui mengapa Lion mentransfer dana tersebut ke Super Air Jet dan FAN, tetapi transaksi tersebut terjadi pada awal Februari ketika pembicaraan restrukturisasi utang Lion Mentari terus goyah, kata kedua sumber tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (25/5/2021).

Sumber Debtwire tersebut, mengatakan, dengan demikian, transfer dana tersebut menyoroti kemungkinan bahwa keluarga Kirana mungkin berniat mengalihkan sementara perhatiannya dari Lion Air yang tertekan untuk berkonsentrasi pada maskapai penerbangan hemat dan bisnis FAN yang lebih baru.

Menurut dua sumber industri penerbangan yang mengetahui situasi tersebut, tiga perusahaan leasing pesawat yakni Avolon Holdings, CDB Aviation, ICBC Leasing, telah menyewakan atau sedang dalam diskusi untuk menyewakan sebagian dari 30 pesawat baru ke Super Air Jet.

(lia/sumber:cnbcindonesia.com)