Sesjen Kemenhub: General Lecture Bikin Taruna makin Berwawasan Internasional

  • Oleh : Naomy

Rabu, 21/Jul/2021 21:31 WIB
General Lecture BPSDMP General Lecture BPSDMP


JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) kembali menggelar General Lecture guna memberikan motivasi, semangat dan wawasan internasional kepada para taruna/i Perguruan Tinggi di lingkungan BPSDMP yang saat ini melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Acara yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kemenhub, Djoko Sasono ini menghadirkan Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Mr. Kitack Lim, sebagai honorary speaker dan moderator Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Capt. Antoni Arif Priadi.

Baca Juga:
Sesjen Kemenhub Lantik 5 Pejabat Eselon II, 24 Eselon III dan 14 Eselon IV

Ketika membuka acara yang bertema “Current Situation of Maritime Transportation and its Challanges”, Djoko mengatakan, penyelenggaraan General Lecture ini merupakan salah satu strategi BPSDM Perhubungan untuk memberi nilai tambah bagi taruna/i agar siap bersaing dalam dunia kerja baik nasional dan internasional melalui peningkatan kualitas dan kompetensi yang link and match dengan kebutuhan industri global. 

“Karena misi Kementerian Perhubungan adalah memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas pada pelayanan transportasi yang andal, nyaman, efisien, aman dan berkelanjutan, maka perlu adanya upaya yang mendorong kaum muda terutama taruna/i transportasi untuk menciptakan inovasi yang dapat membantu mengubah kemungkinan menjadi peluang," urainya, Rabu (21/7/2021).

Baca Juga:
Diklat Madatukar Ditutup, Kepala BPSDMP: Fokus Melaju untuk Transportasi Maju

Melalui acara yang diselenggarakan secara virtual ini, para taruna/i dapat mempelajari tentang situasi transportasi laut global dan tantangannya.

Oleh karena itu, menurut Djoko, sistem transportasi laut yang ada perlu dikembangkan dan dikelola secara berkelanjutan, untuk itu sangat penting memahami kebijakan transportasi laut global.

Baca Juga:
Kepala BPSDMP Lantik Perwira Transportasi Berstandar Internasional di Palembang

“Situasi saat ini telah memaksa kita untuk memikirkan kembali dan beradaptasi dengan kenyataan baru, bagaimana transportasi laut yang berada di garis terdepan dalam supply logistik dunia menghadapi pandemi Covid-19 khususnya pada kondisi kerja yang sulit di tengah ketidakpastian dan kesulitan di sekitar akses pelabuhan, re-supply, pergantian kru, dan lainnya," ungkap Djoko.

Untuk itu, kehadiran Sesjen IMO merupakan kesempatan yang baik untuk dapat mengetahui bagaimana IMO telah membentuk dan mengelola sistem transportasi serta tantangan selama pandemi Covid-19. 

Djoko yakin acara itu akan memotivasi dan menginspirasi semua peserta untuk menyadari pentingnya pertumbuhan industri maritim.

Dia juga berharap semoga ilmu dan wawasan para taruna/i dapat bertambah tentang sistem transportasi.

Pada penyampaian materi, Kitack Lim menjelaskan bahwa IMO menyediakan sistem legal dan pedoman untuk memfasilitasi semua prosedur di pelabuhan yang terkait dengan aktivitas pelayaran.

Pihaknya juga menyediakan skema kerja sama teknis untuk negara-negara berkembang, sehingga dapat memenuhi standar yang berlaku secara internasional.

“Jika saya melihat pelayaran internasional, saat ini membawa lebih dari 80% volume perdagangan dunia. Jumlah pelaut sekitar 60.000 yang bergerak di seluruh dunia. Shipping menghubungkan negara dan benua, sehingga sangat penting untuk Global Supply Chain, dan penting bagi perdagangan global," papar Kitack.

Kata dia, Pandemi Covid-19 memiliki dampak signifikan pada industri perkapalan dan pelaut. Pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah di seluruh dunia telah menciptakan rintangan yang signifikan untuk pergantian awak. 

“IMO telah melakukan intervensi dengan mendorong negara anggota sama-sama melihat pelaut sebagai pekerja kunci yang melakukan perjalanan antara kapal yang merupakan tempat kerja mereka dan negara tempat tinggal mereka," ungkap Kitack

Menurutnya, penting pendidikan dan pelatihan terkait  manajemen keselamatan perusahaan pelayaran serta keamanan siber,  tentang peretasan pada sistem informasi yang berdampak besar terhadap pengoperasian kapal. 

Untuk mengatasi kejahatan siber, IMO telah memperkenalkan kode baru yang mulai 1 Januari 2021 mengharuskan pemilik dan manajer kapal untuk menilai risiko dunia maya dan menerapkan langkah-langkah yang relevan di semua fungsi sistem manajemen keselamatan mereka.

Selain menyampaikan strategi IMO dalam sistem transportasi laut, Kitack juga mengungkapkan permasalahan besar yang saat ini dihadapi, yaitu perubahan iklim serta kebijakan IMO mengenai pengeloaan transportasi laut untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Sekretaris BPSDMP, M. Yugihartiman menyampaikan terima kasih kepada Sesjen IMO dan Sesjen Kemenhub yang telah memotivasi taruna/i di lingkungan BPSDMP yang mengikuti acara ini. Acara ini merupakan kolaborasi BPSDMP, Ditjen Hubla dan KBRI di London. 

“Selain kompetensi teknis yang berstandar nasional dan internasional, kami juga memiliki misi untuk meningkatkan skill kepercayaan diri dan public speaking pada para taruna/i transportasi," ucap Yugihartiman.

General Lecture dihadiri oleh taruna/i dan pegawai Kemenhub sebanyak 5.000 peserta. Para taruna/i juga dengan antusias  menyampaikan pertanyaan dan berdialog langsung dengan Sesjen IMO tentang manajemen transportasi laut global dan strategi dalam menghadapi tantangan selama pandemi. (omy)