Sejumlah Petani Protes, Kabel SUTET Putus Rusak Tanaman Padi

  • Oleh : Taryani

Senin, 09/Agu/2021 16:10 WIB
Pemasangan kabel seling SUTET Indramayu – Garut di Desa Jangga bermasalah. Kabelnya putus dan merusak tanaman padi milik para petani. (Ist.) Pemasangan kabel seling SUTET Indramayu – Garut di Desa Jangga bermasalah. Kabelnya putus dan merusak tanaman padi milik para petani. (Ist.)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) - Aktivitas pemasangan kabel listrik saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) Indramayu – Garut yang melintasi Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Indramayu dipersoalkan para petani.

Masalahnya saat dilakukan pemasangan oleh sejumlah pekerja proyek,  kabel SUTET itu mendadak putus. Kabel jenis seling itu terjatuh ke bawah dan merusak tanaman padi milik petani di Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

Para petani berharap ada tindak lanjut dari penanggung jawab kegiatan proyek pemasangan kabel SUTET itu.

Hal itu karena para petani yang tanaman padinya rusak kejatuhan kabel SUTET dan juga galeng atau pembatas sawahnya rusak  terinjak-injak karyawan hingga saat ini belum mendapatkan ganti rugi.

Para petani tidak mengetahui harus mengadu ke siapa. Padahal,  tanaman padi mereka yang masih berusia muda sekitar 2 bulan itu mengalami kerusakan yang cukup panjang.

Salah satu petani, H. Ono menuturkan, sawahnya sepanjang 250 meter rusak akibat terkena dampak putusnya kabel SUTET yang menimpa tanaman padi.

Selain itu,  galeng atau pematang sawah juga rusak, terinjak-injak kaki petugas SUTET yang hilir mudik memasang kabel SUTET di sawah petani.

Petani mengharapkan kontraktor pemasangan kabel SUTET bertanggung jawab dengan cara mengganti rugi secara ekonomi tanaman padi dan galeng atau pembatas sawah milik petani yang rusak itu.  

Ketua Kelompok Tani Desa Jangga, Casma mengemukakan, pihaknya banyak mendapat laporan dan keluhan dari para petani yang sawahnya terdampak kabel SUTET sehingga tanaman padinya rusak.  

"Para petani yang sawahnya rusak datang menyampaikan keluhannya. Mereka adalah Pak Sud, Pak Rohim. Ada lagi sawah milik Pak Darno,” ujarnya.

Selain itu sawahnya  Pak Udin, H. Karnen juga rusak. Termasuk  sawahnya Pak Tawin ikut  terdampak. Meski tanaman padinya rusak namun para petani belum mendapatkan ganti rugi apa-apa. Termasuk tanaman padi milik Pak H. Ono.

Casma menyatakan sudah menyampaikan keluhan  para petani ke pekerja SUTET sekaligus menanyakan perihal ganti rugi kepada para petani.

"Saya sudah menghubungi melalui Humas nya yaitu Pak Carman atau Damok. Tapi belum ada tindak lanjutnya, sehingga petani protes melalui saya," kata Casma. (Taryani)