Diplomatnya Dipukul, Nigeria Tarik Dubesnya, Fadli Zon : Bisa Mencoreng Nama Baik Indonesia

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 12/Agu/2021 09:08 WIB
Anggota DPR Fadli Zon Anggota DPR Fadli Zon

JAKARTA (Beritatrans.com) -- Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Fadli Zon menyayangkan insiden yang menimpa seorang diplomat asal Nigeria.

Diplomat tersebut, dilaporkan mengalami tindakan tidak menyenangkan dari petugas Imigrasi Jakarta Selatan.

Baca Juga:
Wah! Tanah Warga Jasinga yang Dikasih Jokowi Disita BLBI Karena Sertifikat Palsu, Fadli Zon Curiga Cuma Buat Peforma Kementerian ATR/BPN Saja!

Buntutnya, pemerintah Nigeria mengumumkan menarik duta besarnya di Indonesia seperti yang diumumkan situs pmnewsnigeria.com.

Fadli Zon menyayangkan terjadinya aksi tersebut, yang menurutnya telah mencoreng nama baik Indonesia di dunia Internasional.

Fadli Zon pun meminta agar petugas yang diduga melakukan kekerasan untuk dipecat.

"Gara-gara sikap brutal oknum petugas imigrasi Indonesia terhadap diplomat Nigeria, hubungan kedua negara jadi rusak. Sikap brutal dan barbar petugas Imigrasi ini harus jadi evaluasi. Oknum harus ditindak dan dipecat," ungkap Fadli Zon di Twitter, Rabu (11/8/2021).

Di sisi lain, Fadli Zon membandingkan dengan sikap petugas Imigrasi terhadap para tanaga kerja asal China yang dilaporkan datang di masa PPKM Darurat dan bisa melenggang ke kota tujuan di Indonesia.

"Anehnya kalau pada TKA Cina perlakuannya berbeda. Ada apa?" tanya Fadli Zon.

Pengamat desak Copot Kakanwil dan Dirjen Imigrasi

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie angkat bicara mengenai dugaan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI, Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat Nigeria.

Saat orang yang dimaksud hendak dibawa ke kantor, terjadilah dugaan tindak kekerasan itu.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie angkat bicara mengenai dugaan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI, Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat Nigeria.

Diketahui, peristiwa di dalam mobil tersebut terjadi pada Sabtu (7/8/2021), yang mana dalam video terlihat seorang pria dipegangi tiga orang yang diduga sebagai pelaku, pada bagian kepala, tangan dan kaki.

Salah satu pelaku sempat meminta rekannya untuk memegangi Diplomat Nigeria yang mengenakan baju lengan panjang berwarna putih tersebut.

Bahkan, leher Diplomat Nigeria itu ditekan oleh dua pelaku ke kursi mobil lalu berteriak “I can’t breathe (saya tak dapat bernapas) dan “My neck” (leher saya) beberapa kali.

Jerry menyebut aksi tersebut merupakan perbuatan tercela serta mencemarkan nama baik Indonesia di mata dunia.

Menurutnya, pihak imigrasi seharusnya menerapkan pola human rights atau hak manusiawi.

“Perlakuan itu tidak pantas, karena sebetulnya imigrasi menerapkan pola human rights,” ujar Jerry saat dihubungi, Selasa (10/8/2021).

“Jadi tentang hak asasi itu dijaga, dijamin. Itu adalah perbuatan tercela dan mencemarkan nama baik Indonesia," lanjutnya.

Jerry juga meminta pucuk pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta dan Dirjen Imigrasi dicopot dari jabatannya.

Menurutnya, Kemenkumham gagal menjaga nama baik Indonesia akibat perbuatan anak buahnya tersebut.

"Dirjen Imigrasi harus meminta maaf, barang kali memang dia gagal melatih mental akhlak anak buahnya,” kata Jerry.

“Harus ditindaklanjuti, diperiksa sebab sudah ada bukti-bukti. Apalagi sudah ada audio visualnya. Bagi saya harus segera dicopot,” tambahnya.

Perbuatan tercela tersebut, kata Jerry, bakal mengganggu hubungan antara Indonesia dan Nigeria.

Oleh sebab itu, pemerintah lewat Kementerian Luar Negeri harus segera bertindak meluruskan persoalan itu.

Hal tersebut mesti dilakukan agar hubungan Indonesia dengan negara yang berada di Afrika Barat itu kembali membaik.

Pasalnya, Jerry mengatakan, Nigeria adalah salah satu kekuatan penting di benua Afrika selain Mesir.

“Segera melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan permohonan maaf, langsung konferensi pers, dan kontak perwakilan Nigeria di Jakarta," tandasnya. (ny/Sumber: Wartakotalive.com)