Angkasa Pura I Perkuat Program Pemberdayaan Perempuan di Lingkungan Kerja

  • Oleh : Naomy

Senin, 23/Agu/2021 16:15 WIB
Kesetaraan jender di Angkasa Pura I Kesetaraan jender di Angkasa Pura I


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura I (Persero) perkuat program pemberdayaan perempuan di lingkungan kerja.

Hal itu dilakukan  sebagai bagian dari upaya menjalankan praktik bisnis berkelanjutan dengan memerhatikan berbagai aspek atau indikator pada tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau sustainable development goals (SDG's) demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:
Libur Long Weekend 9-12 Mei, Penumpang Pesawat di Bandara Angkasa Pura II Diprediksi Tembus 1 Juta

"Kami berupaya mendukung dan meningkatkan keterlibatan perempuan dalam berkarya, bekerja, dan berkontribusi, baik bagi diri sendiri, perusahaan, dan masyarakat. Hal tersebut ditandai dengan diluncurkannya Komunitas Srikandi Angkasa Pura I, yang merupakan turun dari Program Srikandi BUMN, pada Februari 2021," ujar Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji, Senin (23/8/2021).

Melalui Komunitas Srikandi Angkasa Pura I ini, berbagai program yang mendukung kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan diinisiasi dan diperkuat. 

Baca Juga:
Top, Bandara Radin Inten II Raih Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan Pengelola Objek Vital & Transportasi

Sejalan dengan komitmen Angkasa Pura I untuk mewujudkan prinsip sustainable development goals nomor 5, yaitu tercapainya kesetaraan jender melalui pemberdayaan perempuan, Angkasa Pura I menginisiasi berbagai program yang mendukung pemberdayaan perempuan melalui Komunitas Srikandi Angkasa Pura I. 

"Komunitas ini hadir sebagai support system bagi para perempuan Angkasa Pura I untuk terus dapat berkembang dan meningkatkan keahlian, eksistensi, dan kompetensi diri," ungkapnya.

Baca Juga:
InJourney Airports Sambut Positif Penetapan Baru Bandara Internasional

Adapun beberapa program atau kebijakan perusahaan yang propemberdayaan perempuan yaitu penyediaan fasilitas khusus bagi perempuan  seperti nursery room, child care facility, penyesuaian kerja untuk pegawai hamil dan menyusui, dan cuti di luar tanggungan bagi pegawai yang mengikuti program bayi tabung; kegiatan khusus seperti webinar dengan topik-topik pemberdayaan perempuan; program pengembangan karir bagi perempuan (rencana karir alternatif, program sistem pendukung oleh konselor profesional untuk memberi layanan konseling); program coaching dan mentoring dengan pemimpin perempuan; dan komunitas hobi dan minat khusus perempuan.

Terkait pewujudan salah satu indikator SDG's nomor 5 yaitu distribusi jabatan manajer perempuan pada organisasi atau perusahaan, saat ini di Angkasa Pura I jumlah pegawai perempuan masih di bawah 20 persen, dan yang menempati posisi struktural pada level BOD-3 hanya 18 persen dibandingkan dengan lelaki. 

"Diharapkan dengan munculnya kesadaran dan dimulainya berbagai program yang mendukung pemberdayaan perempuan di lingkungan kerja Angkasa Pura I, diharapkan jumlah keterwakilan perempuan yang menduduki jabatan struktural perusahaan akan akan makin meningkat," ujar Devy.

Selain berbagai program peningkatan awareness terhadap pentingnya pemberdayaan perempuan, Angkasa Pura I juga telah memiliki kebijakan dan peraturan yang mendukung pewujudan kesetaraan jender.

Salah satunya yaitu kriteria formal untuk proses seleksi, rekrutmen, promosi, dan pelatihan dengan tidak membedakan antara pegawai laki-laki dan perempuan yang tertuang dalam perjanjian kerja bersama (PKB), kecuali posisi yang diharuskan diisi oleh pegawai pria sesuai dengan regulasi.

Angkasa Pura I juga sudah mengimplementasikan kebijakan cuti bersalin selama tiga bulan dan kebijakan pendukung bagi cuti ayah dalam pendampingan proses bersalin selama tiga hari serta kebijakan sumbangan kelahiran yang tertuang dalam PKB terkait dengan cuti alasan penting dan sumbangan kelahiran. 

Lebih dari itu, Angkasa Pura I juga berupaya mengakomodasi kondisi work life balance untuk mendukung pegawai yang juga berperan sebagai orang tua melalui penerapan kebijakan cuti alasan penting.

Selain itu anak pegawai melangsungkan pernikahan, anak pegawai melangsungkan upacara potong gigi, anak pegawai dikhitan atau dibaptis, serta pemberian Tunjangan Anak Sekolah bagi pegawai yang tertuang dalam PKB.

"Dengan hadirnya Komunitas Srikandi Angkasa Pura I, diharapkan program-program perusahaan terkait pemberdayaan wanita dapat diperkuat dan pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap peningkatan nilai tambah perusahaan dan masyarakat di masa mendatang,” tutup Devy. (omy)